Salah Soal Data Klaster PTM, Kiai NU Minta Menteri Nadiem Minta Maaf pada Warga Jatim

Salah Soal Data Klaster PTM, Kiai NU Minta Menteri Nadiem Minta Maaf pada Warga Jatim KH Romadon Sukardi bersama keluarganya. Foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Aktivis dan Kiai NU mendesak agar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, minta maaf kepada warga Jatim. Tuntutan itu mencuat di grup WA para kiai dan tokoh NU setelah KH Romadlon Sukardi membagikan bantahan Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa tentang kesalahan data klaster PTM yang dirilis Keristek.

“Mendikbud harus minta maaf kepada masyarakat Jatim. Ini bisa dianggap kebohongan publik,” kata salah seorang kiai dalam grup WA Menjaga Marwah NU yang anggotanya ratusan kiai dan tokoh NU, baik tingkat regional Jawa Timur maupun nasional.

Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan

(Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa meninjau secara langsung proses belajar mengajar yang dilaksanakan di SMK Negeri 7 Surabaya, Senin (30/8/2021) pagi. foto: bangsaonline.com)

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa melakukan klarifikasi pada Keristek.

Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada

“Saya tegaskan, bahwa sejak dilaksanakan tanggal 30 Agustus 2021 di Jawa Timur, tidak ada/belum ada ditemukan klaster PTM Covid-19, seperti yang disampaikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Keristek) yang kemudian dikoreksi dengan rilis "MISKONSEPSI",” tulis Gubernur pada aku instagramnya.

“Ke depan saya berharap tidak ada rilis "MISKONSEPSI" karena kurang presisinya tim dari lembaga kementerian sekaliber KEMENDIKBUD-RISTEK yang mendapat porsi anggaran sangat besar dari APBN dengan SDM berkualitas,” tegas .

Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama

(Mendikbudristek Nadiem Makarim. Foto: ist)

Gubernur menjelaskan bahwa saat ini, Jawa Timur berada di Level 1 dengan 25 daerah level 1, dan 13 sisanya level 2 dan semua daerah zona kuning.

“Artinya, Jawa Timur berada dalam status daerah risiko rendah penularan Covid-19. InsyaAllah, kami terus berusaha menjaga situasi ini dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan vaksinasi,” tulis Gubernur . (mma) 

Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO