Atasi Permasalahan Air, Pemkab Kediri Lakukan Normalisasi Sungai

Atasi Permasalahan Air, Pemkab Kediri Lakukan Normalisasi Sungai Petugas saat mengecek normalisasi salah satu sungai di Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri. foto: ist.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri terus berupaya untuk mengatasi permasalahan air di wilayahnya, salah satunya dengan melakukan normalisasi sungai. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi meluapnya air sungai ketika musim hujan.

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menyebutkan bahwa persoalan akan ditanganinya dengan serius. Tak hanya normalisasi, pihaknya juga menurunkan tim riset tersendiri untuk melakukan pembangunan tentang air di Kabupaten Kediri.

“Bicara mengenai , kita bicara jangka panjang, bahkan bisa tiga hingga lima tahun mendatang persoalan ini baru bisa diselesaikan. Karena tingkat kompleksitasnya sangat tinggi,” ujarnya, Kamis (30/9).

"Tidak hanya normalisasi, kita siapkan tim riset dari Universitas Gajah Mada (UGM) untuk mengecek bagaimana kondisi debit air, air bersih untuk warga, air untuk pertanian. Setelah data diolah, hasil dari riset ini akan kita jadikan acuan untuk pembangunan tentang air di Kabupaten Kediri,” tuturnya menambahkan.

Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Saifudin Zuhri, mengungkapkan bahwa saat ini Kabupaten Kediri belum memasuki musim penghujan. Menurut dia, hujan belakangan ini disebabkan oleh siklus saroja di Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Untuk saat ini sebenarnya wilayah Kabupaten Kediri masih belum dalam musim penghujan. Karena siklus Badai Seroja sehingga terjadi hujan di wilayah kita (Kabupaten Kediri) ini,” urai Zuhri.

Menurutnya, Kabupaten Kediri masih memasuki musim kemarau basah. Sedangkan musim penghujan diprediksi datang akhir tahun nanti. “Puncak penghujan diprediksi sekitar Desember,” ucap Zuhri.

Dalam normalisasi ini, pihaknya juga berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (DPUPR), dinas perumahan dan permukiman (disperkim), serta Dinas Pengairan Jawa Timur. Selain normalisasi, proyek tersebut juga meliputi pembuatan talut serta selokan di beberapa titik yang berpotensi .

“Selain itu, kita telah menyiapkan relawan dan petugas untuk melakukan evakuasi jika terjadi ataupun longsor,” kata Zuhri.

Lihat juga video 'Banjir Bandang di Gunung Pandan Aceh, Satu Orang Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO