SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Stroke adalah gangguan pembuluh darah otak yang sifatnya mendadak. Untuk mencegahnya, diperlukan kesehatan holistik. Sedangkan untuk mencapai kesehatan holistik, kita harus hidup sehat, salah satunya dengan rajin olahraga.
Demikian disampaikan Senior Doctor Kortex, Gigih Pramono, saat menjadi pembicara dalam Webinar Pencegahan Stroke dan Peningkatan Derajat Aktivitas Fisik Civitas Akademika Unesa, Kamis (21/10).
Baca Juga: 5 Makanan yang Bisa Menurunkan Gula Darah dengan Cepat
"Jika kita ingin hidup sehat, maka olahraga adalah hal terbaik yang bisa dilakukan. Jantung bekerja sesuai dengan aktivitas kita. Maka ketika aktivitas kita sehat, akan mempengaruhi jantung yang sehat. Tetapi jika aktivitas kita tidak sehat, tentunya jantung akan kurang sehat," paparnya.
Webinar itu juga menghadirkan Kepala Pusat Kajian Ilmu Keolahragaan (PKIK) LPPM Unesa, Dr. Mochamad Parmono, M.Kes. Ia menyampaikan hasil survei aktivitas fisik dan kesehatan Civitas Akademika Unesa pada 2021. Bahwa, 66 persen dosen memiliki riwayat hipertensi yang berisiko memicu terjadinya stroke. Sedangkan 28 persen lainnya punya riwayat diabetes.
"Kurangnya aktivitas fisik dan olahraga kemungkinan jadi salah satu penyebab terjadinya hipertensi dan diabetes. Karena, data menunjukkan 51 persen Dosen Unesa tidak melakukan olahraga, 41 persen melakukan 1-2 kali seminggu. Dan, itu belum memenuhi rekomendasi durasi waktu aktivitas fisik yang direkomendasi oleh WHO," ujarnya.
Baca Juga: 5 Jus yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi
Karena itu, masyarakat disarankan untuk check up kesehatan minimal 6 bulan sekali, serta jantung minimal 1 tahun sekali, dan otak 2 sampai 3 tahun sekali.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan MoU antara Unesa dan Kortex dalam hal pencegahan stroke, yang ditindaklanjuti oleh PKIK LPPM Unesa dengan perjanjian kerja sama (PKS) pada bidang olahraga. (diy/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News