MADIUN, BANGSAONLINE.com - SMKN 1 Mejayan, Kabupaten Madiun, turut meramaikan Expo & Expose ICT SMK Jatim yang digelar pada 23 - 24 Oktober 2021, di SMK Negeri 1 Singosari, Jalan Raya Mondoroko, Kota Malang.
SMKN 1 Mejayan menghadirkan teknologi terbarukan, berupa prototipe mobil dan motor listrik karya siswa-siswinya. Dari seluruh seluruh sekolah se-Kabupaten Madiun, hanya SMKN 1 Mejayan yang memberangkatkan hasil karyanya. Seperti yang diungkapkan oleh Suharto selaku kepala sekolah.
Baca Juga: Segera Cek! KAI Daop 7 Madiun Sebut 8.968 Tiket KA untuk Libur Nataru 2024 Masih Tersedia
"Saat expo kemarin, Kabupaten Madiun hanya SMK kita yang ikut. Namun karya tersebut adalah seri pertama dan masih banyak perbaikan," ujar Suharto kepada BANGSAONLINE.com, Senin (25/10/2021).
Ada dua produk hasil karya yang dibawa oleh SMKN 1 Mejayan ke ajang tersebut. Yang pertama adalah mobil listrik berwarna hijau sesuai dengan julukan SMKN 1 Mejayan "Green School". Dan berikutnya adalah sepeda motor listrik.
Suharto mengungkapkan, keunggulan mobil listrik tersebut adalah mampu dikemudikan secara manual maupun kontrol jarak jauh dari aplikasi android. Ia tak menampik jika masih terdapat kelemahan yang masih ada. Sehingga, ke depannya akan dikembangkan lebih baik lagi.
Baca Juga: RS Hermina Beri Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan pada Driver Grab
"Mobil ini bisa dioperasikan secara manual ataupun pakai android. Kayak main gim gitu lho mas. Pengembangan berikutnya akan kita buat autopilot juga. Semua body maupun sasis buatan anak-anak, kecuali pintunya," ungkap Suharto.
(Suharto menunjukkan dan menjelaskan mobil listrik karya siswa SMKN 1 Mejayan)
Baca Juga: Pertemuan Laskar Ronggo Djumeno dan RSUD Caruban Belum Mufakat soal Rekrutmen BLUD non-ASN
Ia juga menjelaskan tentang sepeda motor listrik yang menggunakan kerangka dari motor Honda tipe C-70. Keunggulan motor tersebut selain menggunakan listrik sebagai penggeraknya, cara menghidupkan mesin memakai sistem barcode.
"Untuk pengisian daya baterai butuh waktu sekitar 4 jam. Dengan kecepatan rata-rata 50 km/jam bila mobil membawa beban seberat 1,2 ton dan motornya dengan boncengan," jelassnya.
Suharto juga menceritakan hal menarik terkait motor tersebut saat dibawa keliling karena tanpa menggunakan knalpot. "Banyak orang yang tanya kok tidak ada knalpotnya ya," ceritanya.
Baca Juga: Ngaku Wartawan, Pria ini Cabuli Anak di Bawah Umur
Tak lupa ia juga menuturkan bahwa produk tersebut merupakan hasil karya kolaborasi para siswa jurusan otomotif dengan siswa jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Dengan ide yang berasal dari berlomba untuk mengadakan kendaraan listrik. (dro/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News