JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Bertepatan dengan Hari Pahlawan, Museum Islam Indonesia Hasyim Asy’ari (MINHA) kembali dibuka usai sekian lama tutup karena pandemi Covid-19. Pembukaan museum itu dilakukan oleh pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) dan dihadiri oleh Wakil Ketua MPR-RI, Lestari Moerdijat, serta Direktur Pelindungan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti, Rabu (10/11).
"Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) yang dimulai pada 22 Oktober hingga Hari Pahlawan 10 November 2021, Pesantren Tebuireng mengadakan berbagai acara yang dimaksudkan mengangkat kembali sejarah perjalanan Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari," kata Gus Kikin.
Baca Juga: Grand Launching Majelis Istighotsah Ikapete, Gus Fahmi Ajak Lestarikan Peninggalan Mbah Hasyim
Ia berharap, generasi penerus masa depan mampu memahami tentang apa yang terjadi 76 tahun lalu dalam rangkaian kegiatan peringatan HSN dan Hari Pahlawan itu. Menurut Gus Kikin, hal tersebut sangatlah penting.
"Ini sangat penting, untuk digunakan sebagai pijakan kepada generasi penerus, di dalam melanjutkan perjuangan kemerdekaan Indonesia," tuturnya.
Jam Operasional MINHA pun dibatasi, dengan aturan yang sedang dibahas lebih lanjut bersama pemerintah kabupaten setempat. Hal itu dilakukan untuk mengurangi kerumunan di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Isi Hari Tenang Kampanye, Khofifah-Emil Ziarah ke Makam KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur
"Sama dengan pembukaan makam Gus Dur, kita ambil pada jam santri di dalam kelas, hal ini untuk mengurangi interaksi banyak orang dengan minimal kita mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.
"Museum ini kita batasi tidak buka selama 7 hari penuh karena kita juga masih dalam tahap pembahasan aturan terkait hal itu. Mungkin baru bisa di akhir pekan dengan penerapan protokol kesehatan melihat situasi perkembangan Covid-19," paparnya menambahkan.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Umaha Sidoarjo Gelar YPM Bersholawat Bersama Habib Syekh dan Khofifah
Sementara itu, Direktur Perlindungan Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI, Irini Dewi Wanti, mengaku berbahagia MINHA kembali melayani masyarakat meskipun masih terbatas akibat virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Cina, itu.
"Kita sangat bahagia pada 10 November 2021 kami dapat membuka kembali museum ini, tentunya dengan penggagas museum yakni Almarhum Gus Sholahudin dapat melayani masyarakat sebagai sarana pendidikan tentang Isam kembali meskipun secara terbatas untuk saat ini," kata Irini.
Ia memaparkan, museum ini dibangun dengan tujuan untuk memberikan edukasi tentang penyebaran agama Islam di Indonesia. Terlebih, kata Irini, lokasinya berada di kawasan Pesantren Tebuireng dan juga kawasan wisata religi Makam Gus Dur ini menjadikan Minha sebagai media belajar para siswa, serta diharapkan bisa menjadi daya tarik masyarakat dari luar Jombang.
Baca Juga: Menteri ATR/BPN Gelar Upacara Bersama Jajarannya saat Peringati Hari Pahlawan
"Tentunya selain keberadaannya di tengah kompleks Ponpes Tebuireng, peruntukkannnya adalah untuk mempelajari Islam di Indonesia," ucap Irini.
MINHA mulai dibangun pada tahun 2014 dan selesai pembangunan pada tahun 2017. Kemudian diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, pada Selasa 18 Desember 2018 lalu. (aan/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News