TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Dalam upaya percepatan vaksinasi di Kabupaten Trenggalek, BIN Jatim menggelar vaksinasi massal khusus untuk pelajar SMP dan SMA di wilayah tersebut. Kegiatan itu berlangsung di SMKN 1 Pogalan, Selasa (23/11).
Vaksinasi itu ditinjau oleh Kepala Bagian Operasional BIN Jatim, Kolonel Inf Fahmi Sudirman, mewakili Kepala BIN Jatim. Ia berharap melalui vaksinasi massal itu, kekebalan kelompok (herd immunity) segera terbentuk.
Baca Juga: Terobosan Baru, Kanwil Kemenkumham Jatim Hadirkan Immigration Lounge di Gresik
"Hari ini kita melaksanakan vaksinasi di Kabupaten Trenggalek dengan jumlah 5.500 dosis yang tersebar di 14 titik. Mudah-mudahan dengan sudah dilaksanakannya vaksinasi bisa mencegah virus Covid-19 di Kabupaten Trenggalek," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Trenggalek, Moch Nur Arifin, berterima kasih pada BIN Jatim yang telah melaksanakan vaksinasi massal bagi pelajar di wilayahnya. Ia juga memaparkan soal capaian vaksinasi di Kabupaten Trenggalek.
Saat ini, kata Arifin, capaian vaksinasi dosis 1 telah mencapai lebih dari 60 persen, begitu pula dengan vaksinasi lansia yang telah mencapai lebih dari 40 persen. Ia memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek bakal menggiatkan vaksinasi untuk warganya.
Baca Juga: Kepala BHP Surabaya Tekankan Pentingnya Upaya Recovery dalam Kepailitan oleh Kurator Negara
"Kita terus memacu, kita punya target di Natal dan tahun baru nanti setidaknya 70 persen lebih masyarakat sudah tervaksin dosis pertama," ucap Arifin seraya mengatakan capaian tersebut sangat penting bagi Kabupaten Trenggalek.
Terkait pemberlakuan PPKM Level 3 pada selama libur nataru, pihaknya masih menunggu kebijakan berikutnya dari pemerintah pusat.
"Kalau ada pembatasan, risiko mungkin bisa ditekan, tapi kalau kemudian pembatasannya tidak terlalu ketat tentu mobilitas akan tinggi," tuturnya.
Baca Juga: Tingkatkan Layanan Keimigrasian, Kanwil Kemenkumham Jatim Buka Immigration Lounge di Gresik
Ia mengungkapkan, Kabupaten Trenggalek bisa dikatakan telah memasuki PPKM level 2 karena vaksinasi dosis 1 dan vaksinasi lansia telah mencapai kuota.
"Sebenarnya kita sudah masuk level dua kalau dari capaian vaksin. Kalau dari jumlah kasus, positivity rate, terus kemudian kematian, asesmen Kemenkes kita level satu," ungkapnya. (man/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News