JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Kasus pelajar Sekolah Dasar (SD) di Jombang meninggal dunia usai mengikuti program vaksinasi Covid-19 bertambah. Kali ini dialami siswi kelas 4 SDN 1 Catak Gayam, di Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.
Dari informasi yang dihimpun, korban bernama Naura Sabrina Galiyah (9), anak keempat dari pasangan suami istri Joko (46) dan Marwatun (42), asal Dusun Catak Gayam Selatan, Desa Catak Gayam. Korban sempat menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami demam, muntah, hingga ruam merah di sekujur tubuh, sebelum meninggal dunia.
Baca Juga: Banjir di Jombang Tak Kunjung Surut, Jumlah Pengungsi Bertambah
Putri bungsu pasangan Joko dan Marwatun tersebut mengikuti vaksinasi di sekolahnya pada Rabu (22/12). Dua hari setelah vaksinasi, yakni pada Jumat (24/12), Naura mengalami panas tinggi, muntah, hingga keluar ruam merah di tubuhnya.
"Tanggal 24 itu sudah tinggi panasnya, sampai keluar bentol-bentol dan muntah-muntah," ujar Marwatun saat ditemui wartawan di rumah duka, Jumat (31/12/21).
Baca Juga: Kejagung Tangani Kasus Dugaan Oknum Jaksa Terima Suap di Jombang
Mengetahui kondisi putrinya, ia kemudian memeriksakannya ke bidan desa dan pengobatan alternatif setempat. Lantaran tak kunjung ada perubahan, Marwatun membawa anaknya ke Puskesmas Mojowarno, pada Selasa (28/12).
"Saya bawa ke puskesmas, dan saat itu juga dirujuk ke RSUD Jombang. Tapi setelah diperiksa tidak ada hasil apa-apa. Sampai sejumlah dokter spesialis didatangkan, tapi tidak menemukan sakit apa. Malah mau dirujuk ke Rumah Sakit Dr Soetomo, Surabaya," terang sang Ibu.
Dikatakan, Naura menjalani perawatan di RSUD Jombang selama 3 hari. Hingga pada Jumat (31/12), siswi SD kelas 4 itu dinyatakan meninggal dunia.
Baca Juga: Afvour Watudakon Jombang Meluap, Ratusan Rumah Warga Terendam
"Meninggal habis subuh sekitar pukul 05:00 WIB," kata Marwatun.
Peristiwa kematian bocah berusia 9 tahun usai divaksin itu, membuat duka tersendiri bagi kedua orang tuanya. Pasalnya, Marwatun menyebut kalau anaknya dalam kondisi sehat dan ceria sebelum menjalani vaksinasi.
"Sebelumnya vaksin kondisi bagus, sehat anaknya. Gak ada alergi, gak ada apa, pinter anaknya. Saya minta supaya kalau ada vaksin lagi hati-hati gitu loh ya. Takutnya terjadi kayak gini lagi (meninggal usai vaksin)," ujar ibu 4 anak itu.
Baca Juga: Aplikasikan Teknologi AI, Perumdam Tirta Kencana Jombang Raih Top Digital Awards 2024
Terpisah, Kepala Puskesmas Mojowarno, Ainun Zubaidah, mengatakan Naura mengikuti vaksinasi usia 6-11 tahun di SDN 1 Catak Gayam, Mojowarno pada Rabu (22/12). Bocah berusia 9 tahun itu disuntik vaksin jenis sinovac.
Naura masih masuk sekolah seperti biasanya pada Kamis (23/12) dan Jumat (24/12). Malam harinya, siswi kelas 4 SD itu mulai merasakan demam tinggi, mual, hingga muncul ruam merah di sekujur tubuhnya. Hingga pada Selasa (28/12) pukul 18:50 WIB, Naura dibawa ke Puskesmas Mojowarno oleh orang tuanya.
"Naura datang ke Puskesmas Mojowarno hari selasa tanggal 28, jam 18:50 WIB. Dengan keluhan mual, panas kemudian badannya merah-merah sekujur badan," terang Ainun.
Baca Juga: Isi Masa Tenang, Khofifah Ziarah ke Makam Kiai Wahab Chasbullah dan Kiai Bisri Syansuri di Jombang
Setelah dilakukan pemeriksaan di puskesmas, lanjut Ainun, Naura akhirnya dirujuk ke RSUD Jombang pada malam itu juga. Hingga akhirnya, Naura dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (31/12) pagi tadi.
"Kami belum bisa memastikan penyebab kematian Naura, apakah itu berkaitan dengan vaksinasi atau penyabab lainnya. Semua kejadian ikutan pasca imunisasi namanya ya KIPI. Tapi (meningglnya Naura, red) disebabkan oleh vaksin atau tidak, ada timnya sendiri yang melakukan investigasi," pungkas Ainun.
Baca Juga: Pria dari Tuban Tewas Tersangkut Kabel Putus di Jombang
Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, siswa kelas 6 SDN Gedangan, juga meninggal usai menjalani vaksinasi. Bocah berusia 12 tahun itu disuntik vaksin jenis Pfizer di Puskesmas Mojowarno pada Senin (27/12).
Usai divaksin, malam harinya dia mengalami demam dan muntah-muntah. Oleh orang tuanya, bocah berusia 12 tahun itu diperiksakan ke Puskesmas Mayangan, Jogoroto, pada Selasa (28/12) dini hari sekira pukul 05:00 WIB. Sayangnya, siswa kelas 6 SD itu meninggal dunia usai sampai di puskesmas.
Tim Komnas dan Komda KIPI bersama Dinas Kesehatan Jombang telah melakukan investigasi. Hasilnya, Komnas KIPI menyimpulkan siswa SD di Jombang itu meninggal bukan karena KIPI. Penyebab kematiannya pun masih menjadi teka-teki hingga kini. (aan)
Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News