KOTA PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Proyek irigasi program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kota Probolinggo mendapat sorotan dari anggota dewan setempat. Sikap itu merupakan respons dari pelaksanaan proyek yang dinilai tidak sesuai dengan perencanaan awal.
"Pengerjaannya tidak sesuai dengan perencanaan awal," kata anggota DPRD Kota Probolinggo dari Fraksi PKB, Syafiudin, saat mengikuti pertemuan warga dengan Dinas PUPR Kota Probolinggo di Kantor Kelurahan Mayangan, Senin (3/1).
Baca Juga: Belasan Wartawan Datangi Kantor DPRD Kota Probolinggo, Ada Apa?
Menurut dia, proyek pembangunan irigasi di kawasan kumuh tersebut justru mendapat protes dari warga setempat. Sebab, pembangunan irigasi itu dinilai membuat masalah baru.
"Ini bukan menyelesaikan masalah, tetapi membuat masalah baru," tuturnya.
Baca Juga: 30 Anggota DPRD Kota Probolinggo Resmi Dilantik
Ia menegaskan, salah satu saluran irigasi di Kelurahan Mayangan itu semestinya dikeruk terlebih dahulu. Dengan demikian, jika laut pasang bersamaan hujan tidak terjadi banjir.
"Yang dipersoalkan warga itu soal banjirnya," kata Syafiudin.
Akibat dari pengerjaan proyek ini, banyak warga yang membuat pagar semen di depan pintu halaman rumahnya. Hal itu dilakukan untuk menghalau air yang meluap ke dalam rumah saat terjadi banjir.
Baca Juga: Pj Wali Kota Probolinggo Serahkan Nota Keuangan ke Dewan
Sementara itu, Kabid DPUPR Kota Probolinggo, Moh Khalik, enggan memberi komentar saat dikonfirmasi wartawan usai pertemuan.
Sedangkan, salah satu pendamping program Kotaku, Samsul Hadi, berharap agar persoalan ini diselesaikan dengan baik.
"Jika ada kendala dari warga, monggo (silakan) dibicarakan dan diselesaikan secara baik-baik. Karena semua ini demi untuk kepentingan masyarakat," ucap Samsul. (ugi/mar)
Baca Juga: Fraksi Gerindra Dorong Pemkot Probolinggo Bangun Sekolah SMP Negeri di Wilayah Barat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News