KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Guna memastikan program korporasi sapi dari Kementerian Pertanian berjalan sesuai rencana, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono melakukan pengecekan kondisi sapi di kandang komunal yang ada di Desa Tales, Kecamatan Ngadiluwih, Rabu (5/1).
Usai melakukan pengecekan, Bupati Dhito mengatakan ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan para para peternak program korporasi sapi. Sebab, sapi-sapi yang diternak memiliki karakter berbeda dari sapi yang biasa diternak di kandang-kandang pada umumnya.
Baca Juga: Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN Melalui Diklat Legal Drafting
"Karena program korporasi sapi ini dilakukan dengan sistem kandang komunal," ujarnya.
Dhito menerangkan, program korporasi sapi di Kabupaten Kediri diberikan kepada 5 kelompok peternak di 4 desa se-Kecamatan Ngadiluwih. Tiap-tiap kelompok dijatah 200 ekor sapi dengan sistem penyalurannya bertahap.
Untuk saat ini, kurang lebih sudah ada 110 ekor sapi. “Perinciannya, 75 ekor sapi lokal dan 35 ekor sapi impor dari Australia,” ujar Bupati yang gemar mengendarai vespa ini.
Baca Juga: Kampanye di Kunjang Kediri, Cabup Dhito Bakal Perjuangkan Pembangunan SMA Negeri
Dari jumlah 110 ekor sapi tersebut, telah dipilah mana yang diproses penggemukan dan pengembangbiakan. “Sudah dipisahkan mana yang untuk fattening (penggemukan) dan mana untuk dijadikan breeding (pembiakan),” terangnya.
Dijelaskannya, manfaat dari program korporasi sapi ini bisa dirasakan langsung oleh warga, karena peternakannya tersentralisasi melalui kandang-kandang komunal. Sehingga, akan menghidupkan perekonomian yang ada di desa-desa, khususnya di Kecamatan Ngadiluwih.
Sementara Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, mengatakan program ini dapat menarik investor daging maupun pelaku usaha di bidang peternakan lainnya, karena ketersediaan sapi terjamin.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Minta Petani Lereng Gunung Wilis Hasilkan Komoditas Kopi Berkualitas
Terlebih, populasi sapi potong di Kabupaten Kediri kurang lebih mencapai 230.000 ekor, dengan jumlah pejantan sekira 60%. Sedangkan daging yang diproduksi mencapai seratus ribu ton.
“Tapi enam puluh persen itu tidak kita potong semua. Banyak sekali kiriman bakalan-bakalan daging ke luar Kabupaten Kediri, dan ini surplus,” terangnya.
Tutik optimis, ke depan bidang peternakan sapi di Kediri akan semakin berkembang, mengingat Bandara Kabupaten Kediri akan segera beroperasi. Hal itu bisa mempercepat akses pengiriman ke luar daerah, sehingga perputaran perekonomian semakin cepat. Harapannya, Kabupaten Kediri bisa menjadi penyedia daging terbesar, khususnya di Jawa Timur. (uji/rev)
Baca Juga: Di Hari Sumpah Pemuda 2024, Pemkab Kediri Ungkap Pentingnya IPP
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News