Ini Alasan TPA Tlekung Kembali Beroperasi

Ini Alasan TPA Tlekung Kembali Beroperasi Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, saat meninjau operasional TPA Tlekung.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - TPA Tlekung yang sempat ditutup akhir Agustus 2023 lalu akhirnya kembali beroperasi. Keputusan itu diambil setelah Pemkot memberikan penjelasan mekanisme TPA Tlekung yang sekarang bukan seperti yang dulu, yakni sebagai tempat pemrosesan akhir, bukan tempat pembuangan akhir sampah.

Keputusan ini diambil dalam pertemuan Kepala Desa Tlekung, warga, dan pemerintah daerah setempat pada Selasa (9/1/2024) malam. Pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam ini menghasilkan kata sepakat asal Pemkot konsisten untuk tidak lagi menambah volume sampah di TPA Tlekung.

Kepala Desa Tlekung, Mardi, mengaku senang dengan pertemuan antara warga dan Pemkot yang menghasilkan kata sepakat. Ia juga berkeinginan agar segera disusun pedoman tata kelola sampah Kota yang nantinya akan disosialisasikan kepada warga.

"Kami berharap Pemerintahkota konsisten untuk tidak lagi menambah volume sampah di TPA Tlekung," ujarnya.

Kembali beroperasinya TPA Tlekung, Pj Wali Kota , Aries Agung Paewai, berterima kasih kepada masyarakat Tlekung.

"Akhirnya permasalahan pembukaan kembali TPA Tlekung dinyatakan tuntas. Sekali lagi saya sampaikan bahwa TPA Tlekung bukan tempat pembuangan akhir sampah tetapi tempat pemrosesan akhir sampah," paparnya.

Artinya, lanjut Aries, ada penambahan 3  incinerator di TPA Tlekung diprioritaskan untuk mengolah sampah yang sudah ada, residu sampah yang zero waste, dan pengolahan sampah khusus warga Tlekung. Dengan demikian, tidak ada penambahan volume sampah, pencemaran air, dan juga bau.

"TPA Tlekung dibuka dengan tiga mesin incinerator, bukan untuk pembuangan akhir sampah tetapi untuk memproses sampah residu yang diolah sehingga tidak lagi menimbulkan pencemaran air maupun menimbulkan bau," urai Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur itu.

Selain itu, kata Aries, ada juga satu mesin incinerator yang dipergunakan khusus untuk mengolah sampah warga Desa Tlekung. Menurut dia, pembukaan kembali TPA Tlekung sempat diwarnai kesalahpahama. 

Masyarakat khawatir TPA akan menerima sampah dari berbagai desa dan kelurahan seperti sediakala yang akan kembali menimbulkan pencemaran air dan udara di Tlekung. Dan ini sempat menimbulkan penolakan warga.

Dari pertemuan tersebut, akhirnya menemukan titik temu dan warga memperoleh informasi yang benar tentang kondisi TPA Tlekung saat ini. Selain itu, Aries meyakinkan warga bahwa ia dan pemerintah akan terus mengawal proses tata kelola sampah di Kota Agropolitan, pemerintah  hingga kini telah memenuhi seluruh tuntutan warga sehingga tidak perlu lagi ada penolakan.

"Saya akan mengawal terus prosesnya, selama TPA Tlekung belum dibuka, kami terus berjibaku dengan warga yang membuang sampah, mengecek TPS3R desa dan kelurahan yang belum berfungsi, dan terakhir mendatangkan mesin incinerator," paparnya.

Oleh karena itu, ia meminta kerja sama semua pihak, termasuk warga Desa Tlekung untuk bersama-sama menangani sampah. Jika sampah perkotaan tidak ditangani dengan baik maka akan muncul banyak masalah lagi.

"Kita Kota Wisata, maka Pemerintah berupaya agar pengelolaan sampah perkotaan tertangani dengan baik. Tidak ada niatan sedikitpun untuk merugikan warga Tlekung. Mari kita bersama-sama melakukan langkah-langkah yang terpadu agar kota ini bersih dan nyaman dan TPA Tlekung merupakan obyek vital yang harus kita jaga bersama," pungkasnya. (adi/mar)

Lihat juga video 'Balita Perempuan Disiksa Calon Bapak Tiri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO