Dalam pertemuan ini, Didik menyampaikan bahwa permintaan dan animo untuk layanan paspor Indonesia terus meningkat di kalangan civitas akademika Universitas Brawijaya.
"Program-program internasional yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa membuat permintaan paspor Indonesia semakin tinggi," kata Didik.
Keinginan ini mendapatkan tanggapan positif dari Galih. Menurutnya, kerja sama yang sudah terjalin antara pihaknya dengan Universitas Brawijaya harus ditingkatkan.
"Hadirnya layanan terpadu di Universitas Brawijaya dapat menjadi langkah dalam peningkatan kualitas layanan keimigrasian," tambah Galih.
Tidak hanya layanan izin tinggal keimigrasian, layanan terpadu juga akan menghadirkan pelayanan paspor bagi Warga Negara Indonesia.
"Sehingga diharapkan nanti semakin banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat, tidak hanya untuk mahasiswa asing saja," harapnya.
Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk peningkatan kerja sama yang dimiliki oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang dengan Universitas Brawijaya dalam menghadirkan layanan keimigrasian secara terpadu. (cat/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News