Khofifah Apresiasi Semangat Grand Syeikh Al Azhar Mesir

Khofifah Apresiasi Semangat Grand Syeikh Al Azhar Mesir Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, saat menghadiri Interfaith and Intercivilizational Reception yang digelar PBNU di Jakarta.

Lebih jauh, menegaskan bahwa Harmonisasi kehidupan antar agama, dikatakan , adalah sebuah kebutuhan untuk terus digaungkan hari-hari ini. Dengan membangun harmonisasi maka akan tumbuh mutual understanding yang bisa menjadi benteng penguat persatuan dan persaudaraan antar umat beragama.

“Terutama di saat kondisi dunia sedang rentan terhadap pertikaian, permusuhan, dan juga peperangan. Maka membangun harmonisasi semacam ini menjadi upaya strategis agar komunikasi bisa terus terjaga, saling menumbuhkan toleransi, dan mempererat persaudaraan antarumat beragama,” ucapnya.

Tidak hanya itu, Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 ini juga menyampaikan terima kasihnya pada Grand Sheikh Al-Azhar Mesir yang telah banyak membantu pendidikan untuk para siswa Jawa Timur.

Pasalnya, kampus Al Azhar Mesir telah menjalin kerja sama dengan . Di mana setiap tahunnya mengirim 30 mahasiswa yang berasal dari para guru madrasah diniyah dan lulusan pondok pesantren untuk bisa kuliah gratis dengan beasiswa di kampus ternama dunia Al Azhar University di Mesir.

“Kami menyampaikan terima kasih juga pada Grand Syeikh Al Azhar Syekh Ahmed el-Tayyeb yang mana kampus Al Azhar telah banyak berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan warga Jawa Timur khususnya guru madin dan para lulusan pondok pesantren Jatim. Kami berharap kerjasama ini juga terus berlanjut sehingga lahir tokoh-tokoh berpendidikan Jatim lulusan kampus kenamaan dunia Al Azhar Mesir,” pungkas .

Di sisi lain, Ketua Umum PB, Yahya Cholil Staquf, juga sempat menyampaikan sambutan hangat dalam acara Resepsi Bersama Grand Syekh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmed El-Tayeb.

"Yang Mulia Imam Akbar Al-Azhar Syaikh Dr. Ahmad Al-Tayeb, selamat datang di Indonesia, negeri Ahlus Sunnah Wal Jama'ah. Negeri yang seribu tahun lalu menyambut kedatangan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dengan ramah, kemudian merengkuh hidayah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah itu sebagai bagian dari peradabannya sambil tetap bersikukuh untuk mempertahankan keramah-tamahannya kepada siapa saja walaupun berbeda, dan terus bertekad melestarikan persaudaraan, kesetaraan, dan harmoni di tengah aneka-ragam suku, budaya, dan agama," ujar Gus Yahya. (dev/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO