KOTA BATU,BANGSAONLINE.com - Mengantisipasi judi online (Judol) dan jual beli video porno di kalangan pelajar, Pol PP Kota Batu berencana akan melakukan razia ke sekolah di Kota Batu.
"Ya, kami akan melakukan razia HP pelajar untuk mengantisipasi adanya pelajar yang terlibat judi online maupun menyimpan video porno," ujar Abdul Rais, Kasatpol PP Kota Batu usai menjadi pembina upacara di SMAN 2 Batu, Senin (26/8/24).
Dijelaskan, terkait razia ini, Satpol PP Kota Batu akan berkolaborasi dengan seluruh sekolah di Kota Batu. Selain itu, Pol PP secara intensif akan melakukan sosialisasi ke sekolah terkait dengan penegakan kedisiplinan pelajar, termasuk mengantisipasi judi online dan video porno di HP siswa.
"Sosialisasi ini kami lakukan agar siswa nantinya tidak kaget jika sewaktu-waktu ada razia," terangnya.
Saat ini Pol PP Kota Batu juga telah membentuk Satgas
disiplin pelajar dan satgas antibullying,
Tujuan dibentuknya satgas ini membantu sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan diri siswa.
"Secara rutin kami sudah melakukan razia siswa yang kurang disiplin. Dimana mereka seharusnya belajar di sekolah ternyata ada di luar sekolah, di warung-warung, cafe, dan tempat-tempat tertentu. Bagi mereka yang kena razia langsung kami bawa ke kantor dengan memanggil orang tua dan pihak sekolah," jelasnya.
Berdasarkan temuan yang ada, rata-rata siswa merokok dan minum-minuman keras di tempat-tempat tertentu. Pihaknya berharap, bagi siswa yang ada kepentingan di luar sekolah untuk membawa surat keterangan dan menunjukkannya kepada petugas.
"Minggu kemarin kami sudah mendapati siswa dari tiga sekolah di Kota Batu yang bolos dan sudah kami data. Nanti akan kami panggil pihak sekolah terkait persoalan ini agar tidak terulang lagi," pungkasnya.
Sementara itu, Anto Dwi Cahyono, Kepala SMA Negeri 2 Batu mengaku siap mendukung kebijakan Satpol PP untuk mengadakan razia judi online dan konten pornografi di HP pelajar.
"Ya, saya siap mendukung langkah Pol PP merazia konten pornografi maupun judi online di HP siswa. Ini dilakukan agar HP dapat digunakan sebagaimana mestinya, menjadi alat yang dipakai dalam mendukung pembelajaran," ujarnya.
Dikatakan, penyalahgunaan HP akan berakibat dengan terganggunya proses belajar mengajar dan gangguan psikologis anak yang belum bisa menyaring kebutuhannya. (asa/van)
