Jembatan Penghubung di Desa Bajang Tergerus, Ribuan Warga Terancam Terisolasi

Jembatan Penghubung di Desa Bajang Tergerus, Ribuan Warga Terancam Terisolasi Kondisi jembatan yang terkikis sangat dikhawatirkan masyarakat desa Bajang jika sampai terputus. foto: BAMBANG DJ/ BANGSAONLINE

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Jembatan penghubung di Desa Bajang, Kecamatan Ngeluyu yang memiliki panjang sekitar dua meter membuat warga yang tinggal di kawasan setempat khawatir. Mereka khawatir akan terisolir karena kondisi jembatan saat ini semakin tergerus. Awalnya hanya setengah meter yang tergerus dari badan jalan, namun saat ini sudah mencapai 2 meter, hampir memakan separuh lebih badan jalan yang memiliki lebar 2.5 meter. Bahkan kini jembatan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Sikas, warga desa setempat, khawatir kondisi jalan yang sudah mengalami longsor akan putus total, dikarenakan curah hujan masih sering terjadi.

“Saya khawatir seribu masyarakat yang ada di desa Bajang, jika putus jelas perekonomian mati total,” kata Sikas, kepada BANGSAONLINE, Kamis (02/02).

"Memang pada awalnya gerusan ini masih kecil tidak selebar saat ini, yang sudah memakan separuh jalan. Apalagi jalan yang di lalui merupakan akses perlintasan satu-satunya, dan tidak ada lagi jalan alternatif. Jika benar-benar putus, jelas masyarakat yang ada di desa bajang pada empat dusun tersebut terisolir," terangnya.

Longsornya tanah pada jembatan tersebut diketahui terjadi malam hari, saat kondisi air meluap dan mengikis tanah di tepi jembatan.

Jembatan dengan tinggi 2.5 meter ini sebenarnya ada 2 aliran dan jaraknya tidak jauh, akan tetapi keduanya sama-sama mengalami pengikisan. Kedua jembatan tersebut kedua saluran airnya dari gorong-gorong dengan diameter lubang 1 meter. Kemungkinan karena kecilnya lubang, air yang mengalir tidak bisa langsung masuk saat menerima luapan air.

“Saya berharap agar ada perhatian selekasnya bisa di perbaiki,” tegas Sikas.

Sementara itu anggota DPRD Nganjuk, Sujarwo, membenarkan jika kondisi jembatan tersebut saat ini sangat menghawatirkan. Untuk itu, ia berharap segera ada penanganan dari dinas PU Bina Marga agar perekonomian tetap berjalan.

“Kondisi ini sebelumnya sudah saya laporkan sekitar 1 bulan yang lalu, saat itu belum selebar sekarang,” tandas Sujarwo.

Namun karena saat ini kondisinya sangat menghawatirkan, ia mendesak Pemkab Nganjuk melalui PU Bina Marga, agar memprioritaskan untuk segera dilakukan penanganan. Sebab, jika jembatan tersebut sampai putus, masyarakat pada satu desa dipastikan terisolir.

“Setidaknya ada penanganan darurat agar kekhawatiran warga tidak sampai terjadi,” pungkas Sujarwo. (bam/rev)

Lihat juga video 'Jembatan Gantung di Desa Putren Nganjuk Dibangun Tahun ini':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO