Terancam Ambrol Akibat Gerusan Air Sungai, Siswa SD di Nganjuk Diungsikan ke Balai Dusun

Terancam Ambrol Akibat Gerusan Air Sungai, Siswa SD di Nganjuk Diungsikan ke Balai Dusun Kondisi bangunan SDN Banaran Kulon III menggantung akibat erosi oleh sungai Dawuhan. (Soewandito/BangsaOnline.com)

“Kalau tidak segera diplengseng atau dipasang bronjong, dua ruang kelas ini pasti jebol, karena arus sungai ini arusnya kuat sekali,” jelasnya.

Sementara itu, Gamiran, ketua komite sekolah menyampaikan, sudah beberapa kali berusaha mengajukan proposal ke sejumlah dinas dan desa setempat agar segera diperbaiki tebing sungai yang terus mengancam bangunan sekolah. Namun tidak satupun mendapat perhatian. Di antaranya, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Daerah (Disdikporada) Nganjuk, Dinas Pengairan, Perhutani, dan desa setempat.

Terakhir, pihak desa menjanjikan akan menyumbang bronjong dan batu kali, namun setelah ditunggu sekitar setahun tidak kunjung diperbaiki. Melihat kondisi tersebut, komite sekolah bersama seluruh wali murid berinisiatif untuk mengatasi sendiri dengan menarik iuran tiap wali murid Rp 50 ribu. Hinga terkumpul sekitar Rp 7 juta untuk dibelikan bronjong dan batu kali.

Ashariono, Kepala UPTD TK/SD/PLB Dikpora Kecamatan Bagor mengakui telah menerima usulan dari pihak komite sekolah terkait kondisi bangunan sekolah yang terancam tebing sungai itu. Namun pihaknya kebingungan untuk mencarikan pos anggaran. Pasalnya, hingga saat ini belum ada pos anggaran yang diperuntukkan membangun plengsengan atau bronjong sungai meski menyangkut bangunan sekolah.

“Pos anggaran adanya untuk rehab sekolah, seperti keramik atau plafon,” jelas Ashariyono.

Namun demikian, pihaknya terus berusaha agar bangunan SD Banarkulon III tersebut tidak terancam gerusan tebing sungai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO