Nasikh: Bahaya Radikalisme Tumbuh Sejak Usia Pelajar, Bukan saat Dewasa | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Nasikh: Bahaya Radikalisme Tumbuh Sejak Usia Pelajar, Bukan saat Dewasa

Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Catur Andi Erlambang
Sabtu, 21 Januari 2023 12:37 WIB

Ia berharap agar program ini dilanjutkan oleh dinas pendidikan dan kebudayaan karena buku panduan dari BrangWetan sudah dapat digunakan sebagai acuan. Sekolah toleransi harus sejalan dengan sekolah inklusi.

"Tugas kita ini sebetulnya tidak berat, karena yang kita lakukan bukan menumbuhkan dan membangun toleransi, tapi merawat karena budaya toleransi sudah ada sejak zaman nenek moyang kita. Zaman Majapahit, budaya Budha dan Hindu sudah berdampingan sebagaimana ditulis dalam Negara Kertagama. Demikian juga Borobudur yang Buddha berdekatan dengan Prambanan yang Hindu dibangun dalam masa yang tidak lama," kata Nasikh.

Dalam acara yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Tirto, menjelaskan panjang lebar mengenai Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5), yang merupakan gambaran pelajar Indonesia sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Acara deklarasi sekolah toleransi ini ditandai dengan pemancangan papan nama, penyerahan surat keputusan sekolah toleransi, penandatanganan piagam sekolah toleransi oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Waru, Kepala Dinas Dikbud Tirto, dan Ketua Komunitas BrangWetan.

Dalam kesempatan itu Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sidoarjo juga menyerahkan piagam penghargaan sebagai sekolah pengembang toleransi kepada SMPN 1 Waru.

Dan yang juga menarik, pembacaan doa dilakukan dengan cara Islam dan Kristen Katolik. Paduan suara yang membawakan Himne Pelajar Pancasila juga tampil dengan busana beberapa daerah dan busana yang merepresentasikan enam agama. (cat/ns)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video