Ini Tanggapan EMCL - Tripatra Soal Kerusuhan di Blok Cepu | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Ini Tanggapan EMCL - Tripatra Soal Kerusuhan di Blok Cepu

Senin, 03 Agustus 2015 18:30 WIB

Vice President Public and Goverenment Affairs ExxonMobil Cepu Limited Indonesia, Erwin Maryoto. (foto: eky nurhadi/BANGSAONLINE)

Selain itu, menanggapi soal belum dicairkannya dana insentif lebaran bagi pekerja yang mengikuti lemburan, pihaknya mengaku tidak ada yang bekerja di PT Tripatra. "Mungkin saja ada tapi di sub kon Tripatra, yang jelas kalau di Tripatra tidak ada," ungkapnya.

Pada insiden kemarin, kata dia, ada sekitar 7.500 pekerja yang terlibat kerusuhan di lokasi proyek EPC-1 Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu. Bahkan, ratusan pekerja yang ikut rusuh ada yang memakai cadar hitam. Namun, soal orang yang memakai cadar itu dia tidak mencurigai. "Saya anggap biasa pekerja minyak memakai cadar, itu juga pekerja kita sendiri," jelasnya. (Baca juga: Blok Cepu Rusuh, 8.000 Karyawan Mengamuk)

Ia optimis pekerjaan yang dilakukan PT Tripatra-Samsung di proyek migas Blok Cepu itu selesai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan. Dia juga komitmen untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. "Sesuai jadwal puncak produksi migas Blok Cepu ini pada bulan September mendatang, jadi kami harus melanjutkan pekerjaan kami," katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Keselematan Pekerja Hulu SKK Migas, Hariyanto mengatakan, target puncak produksi migas Blok Cepu pada September mendatang dan paling lambat awal Desember 2015. Menurut dia, target nasional di seluruh Indonesia sebanyak 800.000 Barel. "Sedangkan 1/4-nya migas nasional dari Bojonegro ini. Jadi saya kira pekerjaan di Blok Cepu segera normal agar targetnya tidak molor," ungkapnya. (Baca juga: Terkait Rusuh di Blok Cepu, DPRD Bojonegoro: EMCL dan Tripatra Memperbudak Pekerja)

Ditambahkan, paska kerusuhan kemarin, memang produksi di Blok Cepu sempat dihentikan sementara. Namun, saat ini produksi sudah kembali dilakukan dan kondisinya normal. Produksi yang sebelumnya hanya 30.000 Barel perhari (Bph) kini sudah normal menjadi 80 sampai 83.000 Bph. (nur/rvl)

 

 Tag:   Demo Bojonegoro

Berita Terkait

Bangsaonline Video