Kerusuhan di Blok Cepu, Komisi VII DPR RI: Kami Janggal atas Insiden Itu
Rabu, 05 Agustus 2015 15:46 WIB
"Minyak di Bojonegoro ini merupakan andalan produksi minyak nasional. Sehingga saat ada peristiwa kemarin kita ingin mengetahui bagaimana kronologisnya dan apa solusinya ke depan. Indonesia sangat mengandalkan minyak dari wilayah ini," tambahnya.
Dia mengaku ingin mengetahui secara pasti penyebab terjadinya kerusuhan di proyek EPC-1 Lapangan Banyu Urip yang garap konsorsium PT Tripatra-Samsung. Selain itu upaya apa saja yang telah dilakukan dan yang sudah dilakukan oleh perusahaan, pemerintah serta kepolisian. "Saya berharap kasus seperti ini tidak terjadi lagi agar tidak mengganggu produksi minyak nasional," katanya.
Peristiwa kemarin, kata dia, sangat penting dan menjadi pembelajaran bersama. Pasalnya, selain menjadi andalan produksi migas nasional, migas Banyu Urip Blok Cepu juga akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Bojonegoro.
"Satu hal yang sudah kita gagas bersama DPRD adalah membuat dana abadi migas, kita tahu minyak ini akan habis. Sehingga dana abadi diharapkan menjadi simpanan bagi kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang," kata Bupati Bojonegoro, Suyoto.
Ketua komisi VII DPR-RI, Kardaya Warnika ke Bojonegoro didampingi wakil ketua komisi VI DPR-RI, Satya Wira Yudha dan dua anggota lain yakni Nasyirul Falah Amru, Hari Purnomo dan Tony Wardoyo. (nur/rvl)