Dinilai Permalukan Warga dan Pemkot, Izin Inul Vista Kediri akan Dicabut | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Dinilai Permalukan Warga dan Pemkot, Izin Inul Vista Kediri akan Dicabut

Wartawan: Arif Kurniawan
Jumat, 14 Juli 2017 19:42 WIB

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Karena dianggap mempermalukan nama baik Kota Kediri, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menegaskan bakal mencabut izin operasi karaoke keluarga Inul Vizta di Kediri Mall. Pernyataan ini disampaikan pasca penggerebekan oleh Polda Jawa Timur, Jumat (14/7) dini hari.

“Saya mendengar ada kabar penggerebekan dan beritanya juga sudah santer. Jadi saya juga akan melakukan tindakan tegas untuk mencabut izin operasinya dan ini berguna bagi semua tempat hiburan jika nanti juga terbukti,” tegasnya usai sholat Jumat di Masjid Al-Binaai Pemkot Kediri, Jumat (14/7).

Wali Kota berusia 37 tahun ini sudah memperingatkan ke semua tempat hiburan di Kota Kediri untuk tidak melakukan kegiatan prostitusi sedikit pun. Karena hal tersebut dapat memperburuk citra Kota Kediri. “Dua tahun lalu sudah saya peringatkan untuk semua tempat hiburan untuk tidak ada kegiatan prostitusi, dan sekarang terbukti di Inul Vizta, oleh karena itu kita juga bergerak tegas dalam penegakan Perda yang berlaku,” ujarnya.

Informasi yang berhasil diperoleh, Polda Jatim menggerebek Inul Vizta Karaoke di lantai 5 Kediri Mall, dini hari tadi. Saat itu karaoke Inul Vizta masih beroperasi. Dari penggerebekan tersebut petugas mengamankan 10 orang yang diduga terlibat praktik gelaran penari telanjang.

Mereka, di antaranya 4 perempuan yang diduga sebagai penari telanjang yakni berinisial PO (32), WD (31), RS (23), dan EC (26). Sementara 6 orang lainnya juga ikut diamankan terdiri dari Dewi (Kasir), Aldi (waitress), Supri (Security), Ilham (manager), Alfian dan Adi (tamu).

Selain itu, petugas juga mengamankan barang bukti bill room, uang Rp 5 juta, celana dalam dan handphone.

Diamankannya 10 orang itu, salah satunya yakni Ilham diduga sebagai penyedia perempuan pendamping tamu karaoke di Inul Vista. Berdasarkan kabar, selain tari telanjang, para perempuan itu juga memberikan 'plus-plus' di dalam room Inul Vizta. 

Untuk memastikan kabar tersebut, petugas Satpol PP Kota Kediri, pagi ini melakukan pengecekan. Ternyata benar bahwan dua pintu masuk Inul Vizta tersegel police line.

Nur Khamid, Kabid Trantibum Satpol PP Kota Kediri tim deteksi yang diterjunkan untuk melakukan pengecekan TKP. Tetapi petugas tidak ditemui oleh pegawai Inul Vizta karena memang tidak ada pegawai di sana. “Kedatangan kami untuk menindaklanjuti penggerebekan Polda Jatim pada Inul Vizta, dini hari tadi. Apa permasalahannya. Kalau ada penyalahgunaan izin, akan kita rekom pencabutan,” tegas Nur Khamid.

Saat kedatangan Satpol PP, satpam Kediri Mall sempat menghampiri untuk melihat. Tetapi petugas hanya melakukan pemantauan beberapa saat saja, setelah itu pergi meninggalkan tempat karaoke keluarga di lantai 5 Kediri Mall itu.

Salsa, pegawai kios kacamata yang berada di dekat Inul Vizta mengatakan, penyegelan dipastikan terjadi dini hari tadi. Sebab, sewaktu pegawai lain pulang pada, Rabu (13/7) pukul 21.00 WIB masih buka, dan esok harinya tadi sudah dalam keadaan tersegel.

"Saya masuk kerja pukul 09.00 WIB tadi sudah dalam keadaan tertutup dan tersegel. Tidak tahu ada masalah apa. Biasanya jam 10.00 WIB ini sudah buka dan ramai," akunya ditemui di kiosnya.

Sementara itu, Windi perwakilan manajemen Inul Vista Kediri membantah jika tempat karaokenya menyediakan wanita penghibur atau penari telanjang. “Kami tidak pernah menyediakan wanita penghibur atau sampai penari telanjang. Bahkan, minuman keras pun kami tidak menjualnya,” ujarnya.

Terkait insiden penggrebegan itu, Windi mengaku tanpa sepengetahuan petugas saat ada aktivitas tari striptis di salah satu ruangan. “Mereka memang datang secara rombongan, dan mungkin wanitanya juga mereka sendiri yang membawa. Yang pasti dari kami tidak menyediakan wanita seperti itu,” elaknya.

Dengan peristiwa ini, pihaknya masih menunggu perkembangan proses penyelidian dikepolisian. Pihaknya tidak mau berandai-andai ke depannya. “Saat ini kami tidak bisa berandai-andai. Apalagi terkait pernyataaan pak wali akan mencabut izin. Kami tunggu saja proses selanjutnya,” ujarnya. (rif/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video