Prihatin Nasib Petani Garam, Mahasiswa di Pamekasan Kirim Surat ke Presiden dan Gubernur Jatim | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Prihatin Nasib Petani Garam, Mahasiswa di Pamekasan Kirim Surat ke Presiden dan Gubernur Jatim

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Yeyen
Selasa, 05 November 2019 23:52 WIB

Basri saat akan mengirimkan surat terbuka lewat kantor pos setempat.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Berangkat dari keprihatinan melihat nasib petani garam yang semakin hari semakin menderita akibat produksi petani lokal yang tiap hari mengalami penurunan cukup signifikan, bahkan mencapai titik terendah yakni Rp 250 per kilogram.

Basri, seorang mahasiswa dari salah satu universitas yang berada di Kabupaten Pamekasan yang juga aktivis Aliansi Pemuda Peduli Rakyat (Alpart) mengeluhkan permasalahan garam ini terhadap Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan mengirimkan surat terbuka lewat kantor pos setempat.

Ia berharap pemerintah ada regulasi paten yang mengatur batasan minimal harga untuk mengantisipasi supaya tidak anjlok.

"Pemerintah tidak tutup mata terhadap nasib petani garam di Madura. Karena sektor perekonomian Madura adalah garam salah satunya," tukasnya. (yen/ian)

Berikut yang ditulis oleh Basri:

Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa timur

Kepada, Yth

Presiden RI dan Gubernur Jawa timur

Assalamualaikum wr wb, salam sejahtera untuk kita semua.

Teruntuk ayahanda Joko Widodo, dan ibu Khofifah gubernur jawa timur saya (basri) masyarakat Indonesia (madura) mengapresiasi atas kerja bapak presiden dan ibu gubernur jawa timur serta bersama jajaran menteri lainnya. Sungguh, dedikasi yang baik untuk perjalanan bangsa ini dan semoga Tuhan membalas kebaikan bapak presiden dan ibu gubernur jawa timur. Namun, Saya (Basri) merasa kecewa yang menurut penilaian saya atas ketidak pedualian pemerintah terkait yang sampai detik ini belum ada kejelasan, kenapa demikian, kami selaku mahasiswa juga bagian dari masyarakat madura meminta agar di perhatikan oleh pemerintah setempat maupun pemerintah propinsi dan pusat, terlebih terhadap legalisasinya. Khususnya di wilayah pulau garam.

Nyatanya yang beberapa tahun lalu harganya lebih dari satu juta per-ton, hari ini justru malah semakin anjlok seharga 250 ribu per-ton. Kami kecewa selaku bagian dari masyarakat madura terhadap pemerintah, sebab kualitas garam madura sangat bagus. Terlepas dari itu banyak kemudian kasus-kasus (Lahan) di PT GARAM yang menurut kami belum selesai di atasi, terutama di pamekasan madura

Kami juga beberapa bulan yang lalu mengawal bersama Aliansi Pemuda Peduli Rakyat (Alpart) melalui aksi demontrasi tepatnya pada pada tanggal 24 september 2019 (hari tani nasional). Cuma sampai detik ini tidak ada bentuk kepedulian dari pihak PT Garam, dan pemerintah untuk mengangkat nasib rakyat (petani garam).

Bapak presiden dan ibu gubernur yang terhormat, tidak sedikit masyarakat atau petani garam mengeluh terkait anjloknya , dan kebijakan pemerintah yang sampai detik terkesan tidak peduli terhadap masyarakat madura. Dan saya selaku masyarakat madura mewakili untuk kemudian bisa menyampaikan aspirasi ini kepada pemerintah. Baik tataran pemerintah daerah,provinsi, dan pemerintah pusat. Mungkin melalui surat terbuka ini pemerintah dan masyarakat madura tahu bahwa sejatinya garam madura harus naik harganya sesuai kualitas. bahkan wajib.

Demikian surat terbuka ini ditulis dan tidak ada intervensi dari pihak manapun. Murni dari keresahan pribadi yang melihat permasalahan terkait . Saya Atas nama mahasiswa Indonesia, kami menunggu sikap negarawan Presiden Joko Widodo dan ibu gubernur jawa timur untuk segera mengambil sikap, apalagi janji politik gubernur dan wakil gubernur jatim adalah mengawal dua hal yang juga menjadi komitmen memajukan Madura, yakni jagung dan garam ydisampaikan saat menghadiri dalam Focus Grup Discussion (FGD) bertema Pembangunan Madura yang diselenggarakan Universitas Trunojoyo Madura dan Lingkar Jatim di Gedung Graha Utama UTM, Bangkalan, 30 April 2018 lalu.

Semoga Tuhan senantiasa hadir di dalam hati bapak presiden dan ibu gubernur, serta harapan saya negara ini menuju kejayaannya dan sejahtera masyarakat nya.

Pamekasan, Madura, 04 November 2019

Hormat Saya,

Ttd

Basri

Mahasiswa IAIN Madura/Aktivis Aliansi Pemuda Peduli Rakyat (Alpart).

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video