Koestini dan Batik Dalam Pemberdayaan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Koestini dan Batik Dalam Pemberdayaan

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Suwandi
Kamis, 15 Oktober 2020 20:27 WIB

Koestini sukses dengan usaha batiknya berkat pendampingan dari EMCL dan Kopernik Tuban.

Ia juga melibatkan mereka dalam berbagai kompetisi keterampilan membatik. Langkah ini membuat kelompok pembatik di desanya semakin dikenal luas. Sejak Mei 2017, kelompoknya telah menghasilkan 865 lembar kain batik tulis.

"Alhamdulillah, pesanan mencapai 35 hingga 40 lembar kain per bulan. Cukup untuk membantu perekonomian keluarga dari setiap anggota kelompoknya," tuturnya.

Tak hanya itu, Koestini menggunakan keuntungan yang ia raup sebagai modal untuk memperbanyak bahan pembuatan batik. Sehingga, ia dapat terus bekerja dan berkarya.

Langkah Koestini semakin maju. Ia memiliki hak cipta atas Batik Mentaraman Manuk Godong, batik khas Kabupaten Tuban bercorak burung. Hak cipta ini berlaku hingga 70 tahun setelah pemilik hak cipta tersebut meninggal dunia.

"Hak cipta ini sudah saya pegang sejak 2017 dan dapat diwariskan. Sehingga cita-cita saya untuk melestarikan warisan budaya ini ke generasi berikut dapat dilanjutkan," pungkasnya bangga.

Program pendampingan pembatik Tuban adalah wujud komitmen ExxonMobil untuk turut melestarikan dan mengembangkan batik sebagai kekayaan budaya lokal. Program serupa melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang didukung penuh oleh SKK Migas, dilaksanakan di Kabupaten Bojonegoro berupa Rumah Batik di Desa Ringintunggal.

"ExxonMobil tak hanya menjadi operator Blok Cepu dalam mendukung ketahanan energi nasional," jelas Azi Alam, Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia.

"Kami juga mewujudkan komitmen bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat guna membantu mengembangkan perekonomian rakyat menuju kemandiri," tambahnya. (wan/rev) 

 

 Tag:   EMCL Batik Tuban

Berita Terkait

Bangsaonline Video