KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, memimpin Apel kesiapsiagaan dan gelar peralatan penanggulangan bencana 2022. Dalam agenda tersebut, ia sekaligus mengukuhkan pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kediri periode 2021-2026 yang dipimpin, Ari Purnomo Adi.
Ia mengatakan bahwa FPRB Kabupaten Kediri merupakan mitra strategis pemerintah daerah dalam upaya penanggulangan bencana. Dhito berujar bahwa FPRB Kabupaten Kediri terdiri dari keterwakilan unsur-unsur Pentahelix, seperti pemerintah, perguruan tinggi/akademisi, dunia usaha, media, dan masyarakat/relawan.
Baca Juga: Hanindhito Himawan Pramana Pulangkan 14 Arca ke Kabupaten Kediri
"Kita menaruh harapan besar dengan adanya Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kediri ini. Karena dengan adanya FPRB, maka akan tercipta akselerasi upaya pengurangan risiko bencana serta mewujudkan masyarakat Kediri yang tangguh bencana," ujarnya di Lapangan Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Kamis (27/1).
Apel kesiapsiagaan yang diinisiasi oleh BPBD Kabupaten Kediri itu juga dikuti oleh TNI-Polri beserta relawan. Dhito memaparkan, pihaknya bakal mendistribusikan peralatan penanggulangan bencana berupa satu buah gergaji mesin kepada masing-masing kecamatan di wilayah Kabupaten Kediri.
"Diharapkan, dengan peralatan penanggulangan bencana berupa 1 buah gergaji mesin dapat digunakan, sebagai upaya pengurangan risiko bencana, maupun upaya cepat penangganan darurat dampak bencana angin kencang/puting beliung. Ini salah satu bukti komitmen kita bersama dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana alam serta untuk memberikan bantuan secara optimal kepada masyarakat yang terdampak bencana," paparnya,
Baca Juga: Bupati Kediri Kirim Tim Lintas OPD Dampingi Korban Selamat Percobaan Bunuh Diri di Ngancar
Ia menyebutkan, meningkatnya intensitas bencana alam hidrometeorologi karena dipengaruhi beberapa faktor, seperti meningkatnya jumlah penduduk, urbanisasi, degradasi lingkungan, kemiskinan, dan pengaruh perubahan iklim global. Dhito menilai, intensitas dan kompleksitas bencana di era modern ini telah menimbulkan korban jiwa, kerusakan, serta kerugian yang besar dan sangat mengganggu aktivitas, serta produktivitas, baik untuk keberlangsungan dunia usaha dan mata pencaharian masyarakat serta pembangunan nasional.
"Oleh karena itu dalam rangka mempersiapkan seluruh potensi baik sumber daya manusia maupun peralatan yang akan dipergunakan untuk antisipasi menghadapi bencana alam tahun 2022 di wilayah Kabupaten Kediri maka dilaksanakan apel bersama seperti saat ini," tuturnya.
Selain itu, lanjut Dhito, pelaksanaan apel ini merupakan momentum yang tepat untuk melakukan sinergi dan konsolidasi dalam penanggulangan bencana.
Baca Juga: Terungkap Motif Sesungguhnya Keluarga yang Dibunuh di Ngancar Kediri
"Semua tahu, bahwa bencana alam merupakan sesuatu yang sulit diprediksi, namun kita bisa melakukan antisipasi untuk meminimalisir dampak-dampak yang akan timbul dari bencana tersebut," kata Dhito sembari meminta peserta apel agar tetap jaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan dalam pelaksanaan tugas di lapangan.
Usai memberi sambutan dan mengukuhkan FPRB Kabupaten Kediri, ia bersama Kapolres Kediri, AKBP Agung Setyo Nugroho, dan Dandim 0809 Kediri, Letkol Inf Rully Eko Suryawan, meninjau peralatan penanggulangan bencana dan mengecek pasukan peserta apel. Dalam kesempatan ini pula Dhito menerima satu pohon dari Ketua FPRB Kabupaten Kediri untuk ditanam di lapangan Paron. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News