KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Harga minyak goreng di Kota Kediri ternyata belum sepenuhnya sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan berlaku pada 1 Februari 2022.
Hal ini terungkap saat Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri bersama Bakorwil I Madiun dan UPT Perlindungan Konsumen Kediri melaksanakan monitoring sekaligus sekaligus sosialisasi di Pasar Bandar, Kamis (3/1).
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Diketahui, ada beberapa pedagang yang masih menjual minyak goreng di atas HET yang ditetapkan pemerintah. Namun menurut Eka Pujiantoro, Kepala Sub Bidang Pembangunan Ekonomi I Bakorwil I Madiun, hal itu disebabkan minyak goreng yang dijual pedagang masih stok lama.
“Beberapa pedagang masih menjual di atas HET sebab menghabiskan stok lama/yang masih tersisa,” ujar Eka, KAMIS (3/2).
Eka mengakui pasokan minyak goreng untuk saat ini belum stabil, sehingga distribusinya juga belum maksimal. Selain itu, penarikan stok lama juga belum dilakukan secara menyeluruh oleh distributor.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
Dalam kesempatan ini, ia juga menyampaikan harga minyak goreng curah yang masih menggunakan harga lama. Hal ini dikarenakan aturan terkait harga minyak goreng curah baru saja dikeluarkan. “Jadi, belum ada penurunan harga sesuai HET yang ditetapkan,” ucapnya.
“Perlu waktu untuk penyesuaian terkait penetapan harga-harga tersebut,” pungkas dia.
Di sisi lain, harga minyak goreng di toko modern maupun pasar swalayan terpantau sudah sesuai HET.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sejak Dini saat World Clean Up Day 2024
“Retail modern dan pasar swalayan telah menerapkan HET minyak goreng sesuai ketentuan,” ucap Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Tanto Wijohari.
Pihaknya mendorong para pedagang grosir dan eceran untuk terus menjalin komunikasi dengan distributor untuk mendapatkan stok minyak goreng baru.
“Meski demikian, kami mengimbau kepada masyarakat selama masa peralihan dari harga lama ke harga baru ini masyarakat supaya tetap tenang dan tidak melakukan panic buying,” pungkas Tanto. (uji/ns)
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Layanan Informasi Publik, Pemkot Kediri Belajar ke Diskominfo Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News