JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Kini mulai banyak yang mempertanyakan kedewasaan berpolitik Puan Maharani. Ini gara-gara Puan - putri Megawati Soekarnoputri - itu menyindir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat acara PDIP di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (9/2/2022) lalu.
Hal itu disampaikan Hendri Satrio, pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi dalam diskusi daring, Ahad (13/2/2022).
Baca Juga: PDIP Kabupaten Kediri Beri Santunan ke Panti Jompo dan ODGJ di Peringatan Hari Ibu
"Banyak yang mulai mempertanyakan level kedewasaan berpolitik Mbak Puan. Padahal kalau kita pernah berbincang dengan Puan Maharani, dia smart kok. Jadi sosok Puan Maharani ini bukan sosok kosong. Jadi memang sosok yang ada isinya, dan isinya berkualitas," kata Hendri Satrio dikutip Republika.
Seperti diberitakan, dalam rapat koordinasi tiga pilar PDIP di Manado, Sulawesi Utara, Puan curhat di depan kader PDIP. Puan mengaku heran ada gubernur yang tak menyambutnya ketika ia datang.
"Begitu saya datang enggak mau menyambut gitu loh. Saya jadi bingung. Kayak enggak semangat gitu. Padahal harusnya jadi kebangaan, ada kebangaan, saya juga bangga kok datang sebagai Ketua DPR ke mana-mana," kata Puan.
Baca Juga: PDIP Situbondo Siap Kawal Pemerintahan Baru
(Ganjar Pranowo. Foto: dok pribadi)
Ia tak mengungkap gubernur yang dimaksud. Puan membandingkan sikap gubernur tersebut dengan sikap kader-kader PDIP di Sulawesi Utara yang menyambutnya.
Baca Juga: 27 Kader PDIP Dipecat, Nama Bagus dan Medy Tak Termasuk
"Kenapa saya datang ke Sulawesi Utara itu tiga pilar bisa jalan, jemput saya, ngurusin saya, secara positif ya. Kenapa saya punya gubernur kok enggak bisa kaya begitu, justru yang ngurusin saya gubernur lain," ujar Puan.
Menurut Hendri, tudingan yang Puan sampaikan tersebut seolah menepis anggapan publik yang menilai bahwa Ganjar tak diundang saat Puan berkunjung ke Jawa Tengah.
Baca Juga: Hartono dari Fraksi PDIP Resmi Jabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto 2024-2029
(Hendri Satrio. Foto:ist)
"Kalau sampai kemudian dia mengarahkan tudingan ini ke Mas Ganjar ya, artinya selama ini kan publik mengesankan kalau Puan datang ke Jawa Tengah misalnya kaya kemarin peresmian Pasar Legi itu Ganjar enggak dateng, 'oh itu ternyata bukan enggak diundang, Ganjarnya yang enggak menyambut, kita pikir enggak diundang', 'wah jangan-jangan memang Ganjar yang enggak menyambut', ini pinter juga Mbak Puan memainkan terminologi kata-kata," kata Hendri.
Hendri mengatakan pernyataan Puan tersebut bukan hanya protes dan keluh kesan, tetapi ada framing yang dibuat untuk memunculkan kesan bahwa anggapan publik bahwa selama ini Ganjar tak pernah diundang keliru. Ia juga menduga ada unek-unek yang selama ini ditahan oleh Puan.
Baca Juga: Pascaputusan MK, PDIP Gresik Minta Bawaslu Tindak Pejabat dan TNI-Polri Tak Netral di Pilkada 2024
"Kebetulan ada momen, ya sudah ia sampaikan saja bablas," ujar Hendri.
Hanya saja, menurut Hendri, pernyataan Puan tersebut memiliki risiko tinggi. Sebab publik akhirnya mempertanyakan level kedewasaan berpolitik Puan.
Hendri juga mengungkapkan, berdasarkan hasil survei terbaru Kedai Kopi, ada pergeseran kriteria calon presiden yang diinginkan oleh masyarakat. Di 2014 dan 2019 publik menginginkan kriteria pemimpin yang sederhana dan merakyat, sementara yang sekarang dibutuhkan adalah capres yang cerdas dan visioner.
Baca Juga: Umroh Pakai Hijab, DPR RI Minta Selebgram Transgender ini Ditangkap
"Jadi drama-drama merakyat itu orang bosen. Mulailah muncul dengan hal-hal yang lebih menggambarkan bahwa Anda itu ada isinya," katanya.
Tapi benarkah Puan menyindir Ganjar? Politisi senior PDIP yang juga Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo membenarkan bahwa yang disindir Puan Maharani di Sulawesi Utara adalah Gubernur Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Bela Sungkawa Atas Wafatnya Agus Sunoto Imam Mahmudi
(FX Hadi Rudyatmo. Foto: ist)
Puan Maharani menyindir Gubernur Ganjar Pranowo saat melakukan rapat koordinasi tiga pilar PDI-P di Sulut atau tepatnya di Luwansa Hotel, Manado, Rabu (9/2/2022) lalu.
“Kalau daerahnya (pemilihan) Mbak Puan Dapil, ya Gubernur Pak Ganjar, apa Khofifah ya tidak mungkinlah,” kata Rudy dihubungi wartawan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (10/2/2022) malam.
Baca Juga: Pemilih PDIP dan Demokrat di Jombang Terbelah, Dukung Warsubi-Salman pada Pilkada 2024
Rudy kemudian mengungkap alasan Ganjar Pranowo tidak menyambut Puan Maharani saat melakukan kunjungan ke wilayah Jawa Tengah.
Menurut dia, Ganjar Pranowo tidak dikabari akan datangnya Puan Maharani sehingga tidak menyambutnya saat datang ke daerah.
FX Rudy menyebut bahwa penyambutan Puan Maharani sebagai anggota DPR memerlukan protokoler sendiri. Hal itu pun harus melalui pemberitahuan terlebih dahulu.
“Kalau sambut menyambut protokoler ada. Kalau Mas Ganjar dikabari Mbak Puan mau ke sini, dan suruh nyambut, mesti Mas Ganjar nyambut,” kata Rudy dikutip warta ekonomi, Jumat (11/2/2022).(tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News