Warga Berebut Minyak Goreng Operasi Pasar di Kota Blitar

Warga Berebut Minyak Goreng Operasi Pasar di Kota Blitar Warga memadati salah satu lokasi tempat digelarnya operasi pasar minyak goreng.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Warga Kota Blitar memadati lima titik yang menjadi lokasi digelarnya operasi pasar minyak goreng. Lima titik itu yakni Pasar Legi, , Kantor Kecamatan Kepanjen Kidul, Kantor Kelurahan Pakunden, dan Kantor Kelurahan Karang Tengah.

Di Pasar Legi, warga terlihat mengular sejak pukul 07.00 WIB untuk mendapatkan dua liter minyak goreng dengan harga Rp 13.500 per liter. Hal ini seperti dialami Ida Wahyuni, warga Jalan Bungur Kota Blitar.

Baca Juga: Blusukan Cek Harga di Pasar Blitar, Khofifah Puji Kualitas Sayur Premium di Pasar Tradisional

"Tadi mulai antre jam 07.00 WIB. Datangnya sekitar jam 09.00 WIB," ujar Ida Wahyuni.

Ida mengaku rela mengantre untuk mendapatkan minyak goreng karena ia kesulitan mendapatkan minyak goreng di toko-toko di Kota Blitar. Padahal, ibu empat anak ini membutuhkan minyak goreng untuk berjualan lumpia.

"Di mana-mana stoknya tidak ada. Kalaupun ada itu dijatah, belinya hanya boleh 1 liter dengan harga Rp 18.000 per liter. Itu minyak biasa yang merknya tidak terkenal. Saya bahkan terpaksa keliling dari toko satu ke toko lain, bahkan sampai ke desa-desa agar tetap bisa jualan. Karena sehari biasanya untuk jualan itu butuh minyak 2 liter," ujar Ida.

Baca Juga: Siapkan Anggaran Rp3 Miliar, Pemkab Blitar Hidupkan Kembali Pasar Tradisional Nglegok

Wali Kota Blitar Santoso mengatakan, Kota Blitar mendapatkan jatah 10.000 liter minyak goreng untuk operasi pasar. 10.000 jatah minyak goreng itu disebar di lima titik untuk mengantisipasi adanya kerumunan masyarakat yang hendak membeli minyak goreng.

"Operasi pasar nanti melihat situasi di lapangan. Kalau memang diperlukan nanti akan diadakan lagi," pungkas Santoso. (ina/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO