SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Konstelasi politik di tanah air semakin menarik. Para politikus hingga partai beramai-ramai berusaha mengambil hati kaum hawa. Termasuk di Jawa Timur, kaum hawa atau yang dikenal dengan sebutan emak-emak ini menjadi target politik.
Suara emak-emak sendiri dianggap bisa menentukan kemenangan salah satu calon atau partai itu sendiri. Namun, hal ini rupanya menjadi ancaman Partai Golkar. Pasalnya, dari survei top of mind Partai Golkar di Jatim hanya memperoleh 3 persen. Sedangkan PDIP masih berada di posisi puncak dengan perolehan 20,2 persen. Kemudian disusul oleh PKB dan Gerindra yang masing-masing mengantongi 11,2 dan 8.8 persen di urutan kedua dan ketiga. Partai Demokrat pun mengikuti dengan perolehan 5 persen.
Baca Juga: Demkorat Gelar Baksos Bagi Warga Terdampak Banjir di Sidoarjo, Emil Dardak: Jadi Perhatian Serius
"Apa yang dicapai PDIP ini sesungguhnya tidak mengherankan. Modal mereka sebagai partai juara di 10 tahun terakhir memang masih sangat kuat. Sehingga, hasil yang mereka capai pun bisa jauh mengungguli yang berada di posisi di bawahnya," kata peneliti senior SSC, Surokim Abdus Salam, Jumat (25/2/2022).
Terkait survei elektabilitas, pria yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura itu mengatakan, PDIP berada di posisi pertama dengan perolehan 24,4 persen.
“Baru kemudian disusul oleh PKB dengan 17.3 persen dan Gerindra dengan 11,1 persen," bebernya.
Baca Juga: Dukungan Gus Mujib-Ning Wardah Semakin Kuat dengan Rekom PDIP
Lebih lanjut Surokim menjelaskan, terkait survei elektabilitas dari partai lainnya, yakni Partai Demokrat dengan 8,3 persen, Golkar dengan 5,7 persen, Nasdem dengan 4,7 persen, PKS ada 4 persen, dan PPP dengan 2,4 persen, serta PAN ada 2 persen.
"Lainnya memang masih kisaran 1 persen atau bahkan di bawahnya, yakni Perindo 1 persen, PSI dan Hanura masing-masing 0,3 persen, kemudian Partai Garuda, Partai Berkarya, PBB, PKPI, Partai Ummat, dan Masyumi Reborn memiliki perolehan sama 0,1 persen," jelasnya.
Surokim menjelaskan, politik feminisme adalah salah satu tren isu yang menarik di ranah politik saat ini. Karenanya penting bagi insan politik untuk mengenal karakter, habit dan preferensi politik kelompok pemilih perempuan yang di dalamnya terdapat kelompok pemilih emak-emak.
Baca Juga: PDIP Dikabarkan Keluarkan Rekom untuk Paslon Yani-Alif di Pilkada Gresik, ini Kata Sri Untari
Apalagi jumlah pemilih perempuan di Jawa Timur lebih banyak dibandingkan jumlah pemilih pria. Berdasarkan data DPB 2021, pemilih perempuan berjumlah sekitar 15,64 juta, pemilih pria 15,16 juta jiwa.
"Potensi partisipasi pemilih yang datang ke TPS lebih besar pemilih perempuan, dibandingkan pemilih pria. Persentase pemilih perempuan yang datang ke TPS untuk gelaran pilkada terakhir berkisar sebesar 60,5 persen. Pemilih laki-laki sebesar 53, 8 persen," terangnya.
Survei SSC itu dilaksanakan dari tanggal 1-10 Februari 2022 di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Sebanyak 1.070 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 3 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Penentuan responden dari kalangan emak-emak dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid. (mdr/ian)
Baca Juga: Khofifah: Golkar Beri SK Tanpa Mahar, Jadi Referensi Partai Besar dalam Pencalonan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News