SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Setelah sejumlah komunitas dari berbagai ragam usia berkesempatan mengunjungi Tenda Pendidikan Bencana (Tenpina) dan Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena), kini giliran Komisi E DPRD Jatim yang meninjau langsung inovasi layanan BPBD Jatim tersebut.
Sedikitnya, 15 anggota DPRD yang membawahi bidang Kesra dan Penanggulangan Bencana itu mengunjungi Kantor BPBD Jatim, Jumat (4/3/2022), dengan dipimpin Wakil Ketua Komisi E, Hikmah Bafaqih.
Baca Juga: Terpengaruh Alkohol, Pengemudi Mercy di Jalan Kenjeran Surabaya Tabrak 3 Mobil dan Satu Meninggal
Sejumlah anggota DPRD yang hadir, di antaranya, Artono (PKS), Hari Putri Lestari (PDIP), Hartoyo (Demokrat), Hasan Irsyad (Golkar), Deni Wicaksono (PDIP), Jajuk Rendra (Nasdem), Adam Rusydi (Golkar), Kusnadi (Demokrat), Mathur Husairi (PBB), Benjamin Kristianto (Gerindra), dan beberapa anggota Komisi E lainnya.
Kedatangan rombongan anggota dewan itu disambut langsung oleh Kalaksa BPBD Jatim Budi Santosa dengan didampingi jajaran pejabat eselon III dan sejumlah pejabat fungsional.
Usai diterima di ruang kerja Kalaksa, anggota Komisi E ini lalu meninjau Tenpina dan Mosipena.
Baca Juga: Antisipasi Era Digitalisasi, Ketua Komisi A DPRD Jatim Dorong Kegiatan Produktif
Di Tenpina, rombongan anggota dewan menerima penjelasan tentang berbagai informasi tentang jenis bencana, mulai dari erupsi gunung api, tanah longsor, tsunami hingga kebakaran hutan dan lahan.
Termasuk berbagai logistik dan peralatan yang biasa digunakan BPBD Jatim saat kondisi tanggap darurat.
Sedang di area Mosipena, para legislator Jatim itu menerima penjelasan tentang kiprah Mosipena yang telah berkeliling ke berbagai tempat untuk melakukan edukasi bencana. Mulai saat pembentukan Destana hingga edukasi di kalangan pelajar dan pesantren melalui Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
"Berbagai komunitas juga telah mengunjungi Tenpina dan Mosipena, mulai dari kelompok usia dini, hingga kalangan mahasiswa, NGO dan bahkan TNI/Polri," terang Kalaksa BPBD Jatim.
Sejumlah anggota dewan pun mengapresiasi adanya inovasi BPBD Jatim itu. Khusus Mosipena, sebagian anggota dewan bahkan berkeinginan untuk menghadirkannya ke wilayah binaannya.
Namun, karena Mosipena hanya berjumlah satu unit, maka pengaturan waktu harus disesuaikan. Untuk itu, mereka pun setuju dengan usulan penambahan unit Mosipena.
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024
"Mosipena ini satu-satunya yang ada di Indonesia. Untuk memaksimalkan fungsi sosialisasi di masyarakat, idealnya memang ditambah jumlahnya," terang Kalaksa BPBD Jatim.
Mendapati kondisi yang demikian, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Hikmah Bafaqih pun menyetujui usulan tersebut.
"Saya kira, inovasi Mosipena ini bagus sekali guna meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat akan bencana. Kami juga mendukung jika dilakukan penambahan unit," ujarnya.
Baca Juga: PT KAI Daop 8 Surabaya Catat Ada 6 KA Favorit dengan Okupansi Tinggi di Libur Nataru 2025
Terkait teknis usulan, pihaknya bersama tim anggaran akan melakukan pembahasan lebih dulu. "Prinsip, kami mendukung dilakukan penambahan, karena wilayah Jatim ini luas sekali," pungkasnya. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News