Mensos Risma Sambangi Keluarga Musisi Korban Kebakaran Sorong

Mensos Risma Sambangi Keluarga Musisi Korban Kebakaran Sorong Menteri Sosial, Tri Rismaharini, saat mendatangi rumah duka musisi korban kebakaran rumah hiburan Sorong, di Surabaya.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kasus pembakaran tempat hiburan `Double O’ di Sorong Papua Barat, 25 Januari 2022 lalu, menjadi catatan Kementrian Sosial dan . Senin (7/3), Menteri Sosial (), , datang ke Banyuurip Kidul III/26D, rumah salah satu korban kebakaran tempat hiburan tersebut.

Bersama rombongan , Risma datang ke rumah almarhum Yandra Firman. Pria 35 tahun itu, tercatat sebagai bassis di . Rupanya, malam itu menjadi arena manggung terakhir bagi di Doble O. Selain Yandra, Soni Chrispanade sang drumer, juga tewas dalam kebakaran tersebut. Total, ada lima personel lain dalam band tersebut. Aparat menyebut, ada 19 orang yang tewas terpanggang dalam kebakaran itu.

Baca Juga: Kunjungi Situs Ndalem Pojok, Risma Teteskan Air Mata

Tak lebih dari sepuluh menit Risma di tempat itu. Dia hanya ditemui Putri Sekarini (26), istri almarhum sang bassis. Juga, Zainuddin ayah Rini. Amplop pemberian Risma bersampul coklat bertuliskan Rp15 juta digenggam Putri. Juga sebuah kardus berisi mainan anak, juga diberikan untuk satu satunya putri almarhum. “Mohon maaf, anaknya lagi tidur,” ujar Putri.

Sementara dari , rumah tinggal yang ditinggali itu diusulkan dimasukkan ke program bedah rumah tak layak huni. Kabarnya untuk program tersebut, Pemkot menganggarkan Rp35 juta per unit rumah. “Alhamdulillah. Ada perhatian dari Pemkot,” sambung Zainuddin.

Soal kasus kebakaran rumah hiburan di Sorong itu sendiri, diduga dibakar massa. Itu dipicu bentrokan yang melibatkan kelompok masyarakat yang sedang bersitegang.

Baca Juga: Gus Ipul Tetap Jabat Mensos di Kabinet Merah Putih

Putri mengakui, pagi itu dia mendapat kabar terbakarnya Doble O, tempat suaminya bekerja. “Hanya saya belum dapat kepastian nasib suami saya. Baru sore harinya, saya dapat kabar lanjutan, bahwa suami saya adalah salah satu korban meninggal dari 19 orang itu.”

Identifikasi korban kerusuhan itu butuh waktu. Sejak tanggal kejadian, jenazah Yandra baru teridentifikasi beberapa minggu kemudian. Dan 13 Februari lalu, jenazahnya tiba dari Sorong ke Banyuurip dan dimakamkan hari itu juga. “Kondisinya mengenaskan. Sudah gosong,” tutur Putri sambil terisak.

Kata Putri lagi, suaminya berangkat ke Sorong bersama kelompok , usai lebaran tahun lalu. Mereka dikontrak manajemen Double O menjadi home band, per tiga bulan. Rupanya, manajemen terus memperpanjang kontrak mereka sampai malam naas itu terjadi. “Saya ndak tau berapa nilai kontraknya. Yang jelas, almarhum suami saya menerima bayaran Rp4 juta per bulan.”

Baca Juga: Hadiri Moonzaya Bersholawat, Risma Bercerita soal Penutupan Dolly

Hanya yang disayangkan, hingga kini manajemen Double O tak pernah memberikan uang duka atau apapun, usai kejadian tersebut. Yang membuat keluarga sedikit terhibur, hanya kepedulian para musisi Surabaya. Mereka turut hadir berbela sungkawa ke rumah duka. Semoga Husnul Khatimah, Yandra Firman dan Soni Chrispanade. (rus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO