GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) meminta perusahaan-perusahaan di Kabupaten Gresik mempunyai empaty (kepedulian) dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang ada di sekitar perusahaan.
Langkah ini sebagai ikhtiar untuk menjadikan sektor UMKM bisa eksis dan perkembang. Hal ini dikatakan Bupati Gus Yani saat memberikan sembutan dalam acara Fasilitasi Kemitraan Usaha dan Apresiasi Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Bagi Pelaku Usaha di Kabupaten Gresik yang diadakan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Gresik, di Hotel Aston Inn, Gresik, Jumat (1/4/2022).
BACA JUGA:
- Bupati dan Pimpinan DPRD Gresik Apresiasi Tumpeng Nasi Krawu Raksasa Inisiasi KWG
- Hadiri Halal Bihalal AKD, Bupati Gresik Minta Kades Netral di Pilkada 2024
- Dianggap Langgar SE Kemendagri, Pemkab Gresik Tunggu Keputusan soal Keabsahan Mutasi 147 Pejabat
- Komunikasi Perdana 7 Parpol Jelang Pilkada Gresik, Anha: Kemungkinan tak Usung Incumbent
"Kita dorong UMKM harus terus berjalan. Untuk itu, saya selaku kepala daerah meminta agar pelaku perusahaan membangun sinergitas dengan pelaku UMKM di sekitar," ujar Bupati.
Ia berharap agar konten penghargaan yang diberikan kepada UMKM golnya ada sinergitas perusahaan dengan pelaku UMKM bisa bekerjsama, dengan dibeck up oleh pemerintah setempat misal kecamatan setempat. Bupati lantas membeberkan salah satu bentuk kepedulian yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan pelaku UMKM sekitar.
Sebagai contoh Hotel Aston Inn Gresik, Bupati minta agar Aston dalam penyediaan kebutuhan acara seperti makanan kecil kue dan lainnya agar ambil di UMKM sekitar.
"Kalau tak mau nanti bisa saya cabut ijinnya. Ini sebagai bentuk kepedulian kami terhadap UMKM," kata bupati yang saat ini sebagai Ketua Bidang UMKM di Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) ini.
Lebih jauh bupati menyatakan, dalam masa pandemi ini harus memiliki kepekakan terhadap usaha lokal seperti UMKM. Untuk itu, ia minta agar perusahaan peduli dengan produk UMKM. Misal baju batik. Perusahaan untuk baju batik atau kain batik bisa beli hasil produk lokal seperti UMKM Batik Wedani, Kecamatan Cerme.
"Perusahaan jangan beli batik dari produk ekspor atau Luar Negeri (LN). BIsa beli hasil produk batik di Wedani," pintanya.
Dikatakan bupati, bahwa kebijakannya agar perusahaan peduli dengan UMMK sekitar sebagai tindaklanjut dari apa yang telah Presiden RI Joko Widodo kepada para menterinya dan masyarakat agar tak beli produk ekspor. Hal itu dikatakan presiden di hadapan para menteri dan kepala daerah dalam acara Afirmasi Bangga Buatan Produk Indonesia yang digelar di Bali baru-baru ini.