SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Satpol PP Kabupaten Jember membongkar sejumlah baliho ucapan selamat idul fitri bergambar tokoh parpol maupun ormas. Pembongkaran itu berdasarkan Surat Edaran Kepala Satpol PP no 331.1/433/314/2022.
Dalam SE tersebut, dijelaskan alasan pembongkaran karena di Kabupaten Jember saat ini tidak ada pelaksanaan kegiatan pemilihan umum ataupun pemilihan kades/caleg.
Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil
Kebijakan itu membuat gaduh karena di lapangan marak ditemukan beberapa baliho parpol/ormas yang tidak masuk kategori tahapan pemilu, juga menjadi sasaran pembongkaran. Hal itu mendapat protes keras dari Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kencong, Agus Nur Yasin.
Agus sangat menyayangkan kejadian yang terkesan terburu-buru. Ia mengkritik keras tindakan pencopotan baliho karena dikhawatirkan menodai kerukunan umat beragama dan menyinggung umat Islam di Jember
“Ini kan bentuk syukur untuk menyambut hari kemenangan yang diwujudkan dalam bentuk ucapan selamat idul fitri, kemudian harus dinodai dengan pencopotan yang tanpa koordinasi dan terlalu terburu-buru di dalam momentum idul fitri," sesal Agus Nur Yasin dalam keterangan tertulisnya yang diterima BANGSAONLINE.com, Kamis (05/05/2022).
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
Agus mengatakan, tindakan pembongkaran itu justru mengkerdilkan iklim demokrasi di Kabupaten Jember. Ia menyadari satpol PP memang menjalankan tugas. "Tapi karena kurang bijak, akhirnya menimbulkan resistensi di bawah," cetusnya.
Menurutnya, baliho dan banner itu berisikan pesan positif. Selain menyampaikan pesan ucapan idul fitri dan ucapan Ramadan, juga ajakan meningkatkan ibadah serta ajakan membaca sholawat.
"Pemimpin itu seharusnya bisa merangkul, bukan malah memukul. Bukan memusuhi dan membikin sakit hati umat yang memeriahkan hari raya idul fitri. Ini bukan soal tokoh politik atau tokoh ormas, tapi terkait perayaan hari besar agama, harusnya lebih bijak," ujar tokoh muda NU ini.
Baca Juga: DPPTK Ngawi Boyong Perwakilan Pekerja Perusahaan Rokok untuk Ikuti Bimtek di Jember
Meskipun kecewa, Agus mengimbau kader Ansor menahan diri. Menurutnya, peristiwa itu menjadi pelajaran berharga bagi semua. Ia berharap hal ini tidak terulang lagi di tahun-tahun mendatang.
"Hal ini menjadi catatan buruk bagi GP Ansor Cabang Kencong kepada Pemerintah Kabupaten Jember, yang sudah terburu-buru melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan," tukasnya. (mdr/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News