JEMBER, BANGSAONLINE.com - Rektor Universitas Jember (UNEJ) ingin mengubah pemikiran para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bahwa produk lokal mampu bersaing di pasar internasional.
Export-Import (Exim) Corner di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNEJ merupakan bentuk hadirnya Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) guna lebih dekat dengan masyarakat dalam rangka menambah edukasi.
Baca Juga: Sukses Sejahterakan Masyarakat, Pemkot Mojokerto Terima Rp18,7 Miliar dari Kemenkeu
Pada dasarnya, Exim Corner dirancang agar menjadi pusat edukasi bagi mahasiswa dan pelaku UMKM mengenai aktivitas ekspor-impor. Sehingga, kerja sama itu disambut baik oleh UNEJ yang notabene memiliki komitmen atas pengabdian masyarakat.
Rektor UNEJ, Iwan Taruna, menyebut pelaku UMKM dapat belajar untuk menembus persaingan pasar internasional dengan basis potensi yang sudah cukup bagus dengan adanya Exim Corner ini.
“Sebetulnya UMKM Jember memiliki potensi yang sangat luar biasa. Berbagai produk yang dihasilkan oleh masyarakat mampu bersaing baik di pasar lokal maupun nasional. Hanya saja mungkin tidak banyak dari mereka yang mengerti seluk beluk ekspor,” ujarnya, Kamis (19/5/2022).
Baca Juga: Di Kecamatan Pucuk, Satpol PP Lamongan Temukan 4.040 Batang Rokok Ilegal
Oleh sebab potensi yang dirasa mumpuni itu, ia ingin agar masyarakat, khususnya pelaku UMKM, bisa mengubah pemikirannya dan mulai belajar memahami cara agar produk mereka dapat bersaing menjadi barang ekspor.
“Adanya layanan ini ditambah lagi dengan peran mahasiswa yang tergabung dalam Sahabat Bea Cukai, informasi kemudahan ekspor akan semakin masif. Maka, ke depan akan semakin banyak produk dari Jember dan sekitarnya yang dikirim ke pasar luar negeri,” tuturnya.
Bahkan, lanjut Iwan, jika Exim Corner tentunya tidak hanya mengedukasi tentang mengekspor barang dagang saja. Namun sesuai namanya, pemahaman mengenai impor juga merupakan edukasi penting bagi pelaku UMKM.
Baca Juga: Civitas Academica Unej Gelar Deklarasi demi Selamatkan Demokrasi di Indonesia
“Karena tidak harus selalu ekspor. Bisa saja kita import dengan harga 200 rupiah kita proses di Jember kemudian dikemas dan dijual ke luar dengan harga 1000 rupiah. Tentu ini juga menghasilkan,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Bea Cukai Jember, Asep Munandar, menyatakan pihaknya turut serta menyokong program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), sehingga Exim Corner ini dibuka di UNEJ. Sebagai dukungan konkret edukasi, Bea Cukai Jember menerima puluhan mahasiswa magang dan menyumbang pengajaran dalam perkuliahan di FEB UNEJ.
“Selain mendirikan Exim Corner ini, Kantor Bea Cukai Jember juga mendidik 60 mahasiswa yang magang selama satu semester. Salah satu pegawai juga rutin memberikan kuliah mengenai kegiatan ekspor impor sebagai dosen di FEB Universitas Jember,” kata Asep.
Baca Juga: Bangkitkan Perekonomian, BPC Hipmi Jember Dorong Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah
Ia menjelaskan mengenai adanya program Sahabat Bea Cukai, yang dibentuk bagi mahasiswa FEB UNEJ.
“Kami juga memiliki program Sahabat Bea Cukai, mereka merupakan para mahasiswa FEB Unej yang menjadi corong dalam hal sosialisasi tugas dan fungsi bea cukai kepada masyarakat luas,” ucap Asep. (yud/bil/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News