JEMBER, BANGSAONLINE.com - Roadshow yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Timur selama tiga hari (17-20/5/2022), berbuah manis. Dari kegiatan itu, total ada 1.443 nelayan Jember yang mengurus perizinan.
"Dari target awal 900 perizinan, Alhamdulillah kita dapat 1.443 perizinan," terang Kepala DPMPTSP Jember Arief saat dikonfirmasi, Sabtu (21/5).
Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil
Dalam pengurusan izin yang dilakukan selama roadshow, para nelayan juga langsung mendapatkan nomor izin berusaha (NIB). NIB sudah diterima langsung oleh nelayan," ujarnya.
Ia mengungkapkan, roadshow yang digelar DPMPTSP Jatim di Jember kemarin mencetak rekor sebagai pengurus perizinan terbayak. Sebelumnya, DPMPTSP telah menggelar pelayanan serupa di beberapa daerah di Jatim. Namun jumlah total perizinan yang dapat dibuat tidak sebanyak di Jember.
"Untuk Jember ini kita rekor, karena dari provinsi kemarin juga keliling di beberapa tempat, seperti Lamongan hanya seribu sekian (pengurus izin), Probolinggo, malah nggak sampai seribu. Kita mencapai 1.443," ungkapnya.
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
Menurutnya, hasil tersebut dapat memotivasi Pemkab Jember untuk meningkatkan pelayanan, senada dengan harapan Bupati Hendy.
"Ke depan, harapannya kita sudah zona integritas, bisa bikin aplikasi. Sehingga proses birokrasinya tidak akan ruwet dan bisa online," imbuhnya.
Ia menegaskan, prinsip pelayanan masyarakat memerlukan beberapa kepastian. "Jadi prinsipnya ada 3 kepastian, itu ada kepastian hukum, kepastian biaya, kepastian waktu," urainya.
Baca Juga: DPPTK Ngawi Boyong Perwakilan Pekerja Perusahaan Rokok untuk Ikuti Bimtek di Jember
Ia menyontohkan kepastian biaya. "Sebagai contoh kalo kepastian biaya itu seperti pajak, retribusi gitu. Dan untuk sekarang kita sudah cashless, pembayaran bisa langsung ke bank daerah, Bank Jatim itu," tambahnya.
Arief menilai, pelayanan keliling ini cukup efektif untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga, mobil pelayanan keliling juga menjadi kebutuhan penting.
"2023 InsyaAllah sudah bisa laksanakan semua proyeksi layanan, termasuk juga untuk mobil pelayanan keliling, kita harus punya sendiri. Kalo pinjam ke provinsi seperti kemarin, ya pasti ada antrean, apalagi ada 38 kabupaten/kota di Jawa Timur," pungkas Arief. (yud/bil/rev)
Baca Juga: 5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jember
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News