SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tim dari BPBD Jawa Timur (Jatim) melakukan penyemprotan disinfektan guna mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di wilayahnya. Kabid Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Jatim, Sriyono, memastikan hal tersebut.
"Ini upaya kami dalam mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak di Jawa Timur," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Senin (23/5/2022).
Baca Juga: Tinjau Posko OMC, Pj Gubernur Adhy: Upaya Kurangi Dampak Cuaca Ekstrem di Daerah Rawan Banjir
Setelah sebelumnya berkeliling ke enam kabupaten di Jatim, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jatim melanjutkan aksinya di wilayah Kabupaten Malang. Dua pasar hewan yang menjadi sasaran penyemprotan kali ini ialah, Pasar Hewan Karangploso dan Singosari.
Kegiatan ini juga dihadiri Kepala UPPD Pasar Karangploso, Sumaryah; Kasi Opdal Satpol PP Kabupaten Malang, Rusianto; Wakapolsek Singosari, AKP Basius; Danramil Singosari, Kapten Bambang W; Pasiops Kodim Malang, Kapten Arm Budi S; perwakilan Disnak Kabupaten Malang, Anung Wibowo; Dishub Kabupatan Malang, dan Agen Bencana Jatim wilayah Malang.
Sebelumnya, Tim BPBD Jatim juga telah melakukan aksi yang sama di Pasar Hewan Tutur Kabupaten Pasuruan. Aksi ini melengkapi kegiatan disinfeksi yang dilakukan di tiga pasar hewan sebelumnya, Pasar Hewan Gempol, Pandaan dan Sukorejo.
Baca Juga: Operasi Modifikasi Cuaca di Jawa Timur Sasar Perairan Madura
Berdasar data terbaru dari Posko PMK Pemprov Jatim hingga Jumat (20/5/2022), penyebaran penyakit mulut dan kuku pada ternak di Jatim telah meluas di 18 daerah dengan jumlah ternak terkonfirmasi suspek sebanyak 7.542 ekor.
Dari jumlah tersebut, ternak dalam kondisi sakit sebanyak 6.313 ekor, sembuh 1.151 ekor dan mati sebanyak 78 ekor. Adapun tambahan sebaran baru daerah terkonfirmasi PMK ternak, adalah, Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban, Bangkalan dan Kota Probolinggo. (mdr/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News