TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sejumlah rumah warga di sepanjang pesisir utara Kabupaten Tuban diterjang banjir rob, Senin (23/5/2022). Hal itu imbas gelombang tinggi yang melanda wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Tingginya gelombang membuat air laut masuk ke daratan sejauh puluhan meter. Alhasil, Ratusan rumah warga terendam air bah selutut orang dewasa atau sekitar 50 cm.
Baca Juga: Risiko Bencana Tinggi, BPBD Tuban Siap Tambah 6 Destana
Salah satu warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Edi (36), mengatakan bahwa cuaca ekstrem telah terjadi selama empat hari terakhir. Bahkan, kejadian itu merupakan yang paling besar dari tahun sebelumnya.
"Musim kemarin tak setinggi ini, kali ini termasuk yang paling besar," ujarnya.
Ganasnya ombak juga merusak tanggul pemecah gelombang yang ada di bibir pantai. Tak hanya itu, sejumlah lokasi wisata pantai juga tak luput dari luapan air laut.
Baca Juga: Respons Bencana Banjir Bandang dan Puting Beliung, Ketua DPRD Tuban Ajak Cari Solusi Bersama
"Ombaknya sangat tinggi, fasilitas di pinggir pantai banyak yang rusak diterjang ombak," tuturnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tuban, Zem Irianto, memprediksi fenomena gelombang tinggi akan terus terjadi di wilayah pesisir utara sampai 25 Mei 2022 karena fenomena full flower blood moon. Saat itu, posisi matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis sejajar.
"Fenomena full flower blood moon ini menyebabkan gravitasi bulan lebih kuat dan memicu tarikan air pasang lebih tinggi yang menyebabkan rob," kata Zem.
Baca Juga: BPBD Sebut Bencana Alam di Tuban Meningkat, Didominasi Banjir Bandang dan Puting Beliung
Ia menjelaskan, di pesisir pantai Jawa tinggi gelombang dapat mencapai 1,25 sampai 2,5 meter. Untuk itu, para nelayan diminta selalu waspada dan berhati-hati saat melaut.
“Tetap waspada dan terus memperhatikan informasi dari BMKG,” imbau Kepala BMKG Tuban. (gun/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News