KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pemkot Mojokerto terus berupaya untuk mencegah angka stunting meski wilayahnya merupakan yang terendah se-Jawa Timur (Jaitm), seperti melalui safari Gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan). Agenda tersebut dilakukan bersama Komisi IV DPR RI, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menyebut capaian angka stunting terendah yang diraih tak lepas dari kerja keras dan sinergi bersama-sama antarsemua stakeholder di Kota Mojokerto dan keinginan untuk mewujudkan Indonesia Generasi Emas 2045. Ia mengungkapkanya saat safari Gemarikan di Balai Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Selasa (31/5/2022).
Baca Juga: Sambut Kedatangan Tim Verlap KKS Jatim, Pj Wali Kota Mojokerto Pamer Keunggulan Daerah
“Kita sadar betul bahwa untuk mewujudkan salah satu tujuan nasional 2045 mencetak Indonesia generasi emas harus dimulai sejak usia balita. Gizi mereka harus tercukupi, kesehatan mereka harus memadai. Dari sinilah kami upayakan betul faktor yang sangat fundamental ini untuk kita garap bersama-sama dalam rangka mewujudkan tujuan nasional itu,” ujarnya.
Pemkot Mojokerto, lanjut Ning Ita (sapaan akrabnya), menargetkan untuk terus menurunkan angka stunting menjadi 5 persen pada 2023, salah satu upayanya melalui program cross cutting inkubasi wirausaha ketahanan pangan budidaya ikan. Program-program yang ada di Kota Mojokerto diharapkan bisa terus bersinergi dengan program dari pemerintah provinsi maupun pusat.
“Harapan kami dari hasil pemberdayaan tersebut salah satunya adalah bisa memenuhi kebutuhan gizi dari keluarga selain untuk bisa meningkatkan tambahan penghasilan atau peningkatan ekonomi dari keluarga,” tuturnya.
Baca Juga: Dikbud Kota Mojokerto Perjuangan Nasib 1.000 Anak Miskin ke Kemendikbudristek
Sementara itu, Kabid Pemasaran dan Pengolahan Produk Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim, Nurwahidah, mengapresiasi rendahnya angka stunting di Kota Mojokerto. Ia mengungkapkan, angka konsumsi ikan di Kota Mojokerto semakin bertambah.
“Saya sangat gembira sekali pada Kota Mojokerto karena angka konsumsi ikan di Kota Mojokerto itu meningkat, jadi tahun 2020 itu mencapai 34,5 kg per kapita setiap tahun. Di tahun 2019 sebesar 29, 36 kg. Ada kenaikan yang sangat signifikan sekitar 4,58 kg," ungkapnya.
"Walaupun di sini tidak ada laut, tapi capaian angka konsumsi ikan di Kota Mojokerto meningkat tajam. Kami harapkan angka konsumsi ikan terus meningkat, meskipun tidak punya laut jangan berkecil hati karena ikan itu jenisnya banyak,” imbuhnya.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Melalui Dinsos P3A Rehab Rumah Warga yang Tak Layak Huni
Kota Mojokerto merupakan daerah ke-11 pelaksanaan Safari Gemarikan yang digelar Komisi IV DPR RI, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim. Kegiatan ini diikuti perwakilan dari Lembaga kemasyarakat seperti PKK, Karang Taruna, Posyandu dari masing-masing kelurahan se-Kota Mojokerto. (den/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News