Serius Kembangkan Produk Holtikultura, Pemkab Lamongan Gelar Panen Raya Melon Megilan

Serius Kembangkan Produk Holtikultura, Pemkab Lamongan Gelar Panen Raya Melon Megilan Bupati Yuhronur dan Wabup Abdul Rouf didampingi Kadin Pertanian Sukriyah dan Camat Sugio, Sujirman saat panen raya buah melon.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Selain sebagai sentra tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai, Kabupaten ternyata juga serius mengembangkan potensi produk , salah satunya adalah .

Masih dalam rangkaian peringatan Hari Jadi (HJL) ke-453, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melaksanakan kegiatan di Dusun Slempit, Desa Pangkatrejo, Kecamatan Sugio, Kamis (2/6/2022).

Meski pada tahun ini produksi sedikit berkurang karena kendala anomali cuaca, Bupati mengapresiasi usaha dan tekad petani untuk tetap bertanam dan produksi di . “Luar biasa, walaupun di tengah cuaca ekstrem, tapi petani di Pangkatrejo ini masih bisa provit rata-rata 1 hektare sekitar 27 juta rupiah,” ujarnya.

Menurut Yuhronur, pertanian merupakan salah satu alternatif pilihan di tengah pertanian dengan sistem irigasi tadah hujan. Bahkan di beberapa wilayah seperti Brondong, meski tidak memiliki lahan pertanian seluas daerah Sugio, petani memilih menggunakan green house sebagai media tanam.

“Kemarin bahkan kita panen di daerah Brondong malah tidak di lahan yang seluas ini, di lahan green house, karena tekad dan keinginan kuatnya untuk bertanam . Alhamdulillah, hasilnya juga cukup memuaskan. Artinya, di beberapa tempat di Kabupaten ini sudah demikian banyak produksi , khususnya ini yang rata-rata berhasil dan bisa dipanen dengan baik, salah satu contonya ada di Pangkatrejo ini,” ungkapnya.

Selain itu, terkait pemasaran di Pangkatrejo tidak mengalami kendala. “Ke depan akan terus kita kembangkan, akan terus kita dorong, akan terus kita fasilitasi supaya produksi di Kabupaten ini akan semakin baik. Bahkan nanti bisa menjadi branding adalah . Ayo terus ditingkatkan ini bareng-bareng pemerintah,” jelasnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sukriyah menjelaskan, untuk di Kabupaten tahun 2022 sampai dengan bulan Mei telah mencapai 61 hektare dengan luas panen 38 hektare dan produksi 1.689 kuintal, dengan rata-rata produktivitas 44,46 kuintal per hektare. Khusus di Desa Pangkatrejo terdapat 23 hektare dengan varietas Pertiwi yang sudah panen. Dalam satu tahun, tanaman tersebut dapat dipanen sebanyak empat kali.

“Saat ini, produksi memang kurang karena cuaca. Namun produk ini sangat menjanjikan, salah satunya tanaman buah yang semua lini menyukai. Secara analisa usaha tani dengan biaya modal sekitar Rp63 juta per hektare dengan harga jual per kilogram saat panen 5 ribu dan produksi per hektare rata-rata 20 ribu kilo dapat menghasilkan sekitar 100 juta per hektare. Jadi, ada untung kurang lebih Rp37 juta sekali panen,” pungkasnya. (qom/ari) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Borong Melon di Wisata Green House, Gus Barra Berharap Semakin Banyak Agrowisata di Mojokerto':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO