SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tunas Indonesia Raya (Tidar) sebagai sayap politik Partai Gerindra serius menyongsong Pemilu 2024. Sejumlah kader milenial potensial pun disiapkan untuk mengisi kursi parlemen di sejumlah wilayah di Jawa Timur.
Ketua Tidar Jatim, Muhammad Fawait (Gus Mufa) menyebut di wilayah timur ada Sahri Fadil Muzakki, ia dipersiapkan untuk menjadi anggota parlemen di Kabupaten Jember. Lalu di wilayah Pantura ada Rian Septrianto Maulana yang dipersiapkan untuk maju di dapil Gresik - Lamongan untuk DPRD Jatim. Kemudian Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim ini menyebut, di wilayah tengah ada Ahmad Maududi atau Gus Dodi dan Dokter Dwi Wijaya yang akan maju untuk DPRD Surabaya.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
"Saya mendorong para kader milenial ini untuk merebut hati rakyat pada pemilu mendatang dan mengisi kursi parlemen. Jangan hanya Fawait saja yang bisa menjadi anggota parlemen pada usia 26 tahun. Mereka pun tentu bisa, bahkan harapan saya tidak hanya posisi di legislatif, eksekutif pun harus juga diisi," tutur Gus Mufa yang juga bendahara DPD Partai Gerindra Jatim ini, Kamis (09/06/2022).
Para kader potensial Tidar itu memiliki kelebihan masing-masing, seperti Sahri Fadil Muzakki atau biasa disapa Gus Sahri adalah cucu Imam Besar Manaqib Al Qodiri, KH. Achmad Muzakki Syah. Ia sudah cukup dikenal di wilayah Kabupaten Jember.
Sementara Rian Septrianto Maulana, biasa disapa Cak Rian adalah seorang nasionalis dan entrepreneur sukses. Ketua Umum Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Jawa Timur ini juga punya jaringan yang luas. "Saya ingin berbuat lebih luas untuk masyarakat. Itu salah satu alasan saya masuk dunia politik," ujar Cak Rian.
Baca Juga: Nganjuk Terima Penghargaan UHC Tingkat Provinsi Jatim di Acara Peringatan HKN 2024
Sementara, Dwi Wijaya atau dikenal dengan sapaan Dokter Dwi, selama ini dikenal sebagai dokter aesthetic. Ia juga sukses sebagai wedding organizer dan entrepreneur. Kemampuan manajerial calon Ketua Tidar Surabaya ini patut diacungi jempol.
Sedangkan Ahmad Maududi atau Gus Dodi selama ini dikenal sebagai aktivis NU, kader Ansor, mubaligh dan intelektual muda. Ia mewarisi kecakapan leadership KH Ali Maschan Moesa, ayahnya yang merupakan tokoh NU dan politisi senior.
"Sebagai anak muda, saya juga ingin berkontribusi kepada masyarakat, termasuk untuk anak muda. Karena itu, saya punya motivasi masuk parlemen agar bisa menyuarakan suara anak muda, suara milenial yang saat ini kurang terwakili," pungkas Gus Dodi. (mdr/ari)
Baca Juga: Kanwil DJP Jatim II Gelar Media Gathering, Apa yang Dibahas?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News