SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Marak dan merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) akhir-akhir ini berdampak pada penurunan daya beli masyarakat terhadap daging sapi di berbagai pasar di Kabupaten Sumenep, salah satunya di Pasar Anom, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep.
Penurunan daya beli daging sapi terjadi selama sepekan ini dugaan penyebabnya bisa dikarenakan adanya penyakit yang menjangkiti hewan tersebut.
Baca Juga: WASPADA! Daging Sapi yang Mati Akibat Keracunan Diduga Dijual Bebas di Kota Batu
Hal itu dikatakan salah seorang pedagang daging sapi, Siti Aminah, Selasa (14/06/22). Untuk harga daging sapi, relatif stabil pada kisaran Rp120 ribu per kilogram. "Harganya per hari ini per kilogram sekitar 120 ribu rupiah dan itu masih relatif stabil," tuturnya.
Diharapkan kasus penyakit pada sapi bisa segera teratasi. Apalagi mendekati Hari Raya Kurban. "Semoga pemerintah secepatnya bisa mengatasi kasus penyakit yang menjangkiti sapi tersebut," harapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Arif Firmanto menjelaskan, untuk mengetahui bahwa hewan ternak sapi dinyatakan positif setelah dilakukan uji laboratorium di Pusat Veteriner Farma (Pusvetma).
Baca Juga: Bupati Kediri dan Istri Beli Empat Ekor Sapi Jumbo untuk Kurban
Diketahui pada awal Juni 2022, satu ekor sapi di Kecamatan Pasongsongan dilakukan pemeriksaan sampel (serum, plasma, dan swab), setelah dilakukan pengujian laboratorium dan hasilnya menunjukkan positif terjangkit PMK.
Bahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan hewan ternak yang dilakukan petugas di kecamatan, juga menemukan sebanyak 28 ekor sapi bergejala PMK, sehingga dilakukan penanganan agar cepat sembuh.
"Untuk itu, kami berusaha maksimal menekan penyebarannya dengan melakukan pengecekan sejak dini terhadap sapi yang ditengarai bergejala. Dan semoga kasus PMK ini segera teratasi ," tandasnya. (aln/ari)
Baca Juga: Idul Adha Kian Dekat, Perajin Tusuk Sate Tradisonal Kebanjiran Order
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News