SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Adanya virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjelang Idul Adha membuat masyarakat khawatir. Pasalnya, virus PMK tersebut menyerang hewan ternak berkuku belah yang dibutuhkan umat muslim dalam Idul Adha seperti sapi dan kambing.
Untuk antisipasi penyebaran virus PMK tersebut, Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro ditemani PJU Polresta Sidoarjo meninjau beberapa peternakan yang ada di Sidoarjo, Kamis siang (16/6/2022).
Baca Juga: Simak Batas Makan Daging Per Hari Sesuai Anjuran Dokter
Dalam kesempatan tersebut, Kapolresta Sidoarjo meninjau peternakan sapi milik Abdullah bertempat di Desa Tambak Sumur, Kec. Waru, Sidoarjo. Saat ditinjau, peternakan Abdullah memiliki 10 ekor sapi yang semuanya dalam kondisi sehat dan tidak ada yang terindikasi terjangkit wabah PMK.
Selama peninjauan, Akpol lulusan '98 tersebut mengimbau kepada pemilik peternakan untuk senantiasa menjaga kebersihan kandang demi mengurangi risiko ternak terjangkit virus PMK.
Hal yang sama juga dilakukan Kombes Pol Kusumo saat meninjau peternakan milik Cholik yang ada di Desa Geluran, Kec. Taman, Sidoarjo.
Baca Juga: Unipra Surabaya Sembelih 2 Sapi dan Seekor Kambing pada Idul Adha 2024
Tak lupa kepada setiap pemilik peternakan yang dikunjungi, ia mengimbau agar para pemilik peternakan untuk tidak mengirim ternaknya ke luar kota demi mencegah penyebaran virus PMK.
"Penjualan sapi masih tetap diperbolehkan, tetapi ini hanya lingkup di Kabupaten Sidoarjo," jelasnya.
Selain memberikan imbauan kepada peternak, Kusumo juga berkoordinasi dengan dokter hewan dari Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo agar hewan yang terjangkit PMK dapat segera ditangani.
Baca Juga: Ibu-Ibu Nekat Maling Daging Kurban di Sidoarjo
"Pendataan hewan yang akan divaksin juga dilakukan dengan fokus utama ternak betina yang sehat. Terutama sapi betina yang usia produktif ini akan dilaksanakan vaksinasi," ujarnya.
Para peternak diharapkan tidak perlu khawatir karena ternak yang telah terjangkit virus PMK dapat sembuh dengan perawatan yang intensif dan obat yang tepat. (cat/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News