Hari Kartini, Neng Niek: Kualitas Pendidikan dan Ketrampilan TKI Perempuan Harus Ditingkatkan

Hari Kartini, Neng Niek: Kualitas Pendidikan dan Ketrampilan TKI Perempuan Harus Ditingkatkan Anggota DPR RI Fraksi PKB, Nihayatul Wafiroh. (Hadi Prayitno/BANGSAONLINE)

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com – Data BNP2TKI per 2014 mencatat 57% Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan perempuan dengan 33% TKI perempuan adalah lulusan SD dan hanya 0,90% lulusan sarjana. Atas kondisi tersebut, Hj. Nihayatul Wafiroh, MA, anggota DPR RI dari Fraksi PKB yang akrab dipanggil ‘Neng Niek’ mengaku prihatin.

Menurutnya perlu ada perubahan dengan meningkatkan pendidikan serta keterampilan perempuan Indonesia, sehingga mereka tidak hanya menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) sebagai buruh, namun bias mengisi pos-pos tenaga professional.

“Berangkat dari semangat Kartini, sangat menginspirasi saya sebagai anggota DPR RI untuk mengumpulkan keberanian dalam melakukan perubahan. Perubahan untuk pemenuhan hak-hak tenaga kerja perempuan yang lebih baik lagi. Perubahan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan ketrampilan perempuan Indonesia sehingga memiliki daya tawar yang lebih tinggi dan pada akhirnya lebih bisa dihormati dan dihargai,” kata politisi perempuan asal Banyuwangi Jawa Timur ini, selasa (21/4)

Kata Neng Niek, cita-cita luhur melakukan perubahan akan sulit diwujudkan tanpa kerjasama lintas pemangku kebijakan. Menurutnya, perubahan tersebut bisa dilakukan diantaranya dengan mendorong kementerian pendidikan untuk memaksimalkan alokasi anggaran pendidikan agar kesempatan pendidikan bagi perempuan terbuka lebar.

Selain itu, memastikan kementerian tenaga kerja membuka pelatihan-pelatihan ketrampilan yang siap pakai dan bisa dikembangkan untuk perempuan, sehingga kalaupun perempuan harus bekerja di luar negeri, mereka bekerja di sektor formal yang bisa lebih dihargai.

“Kalaupun pemerintah masih harus mengirim perempuan sebagai pekerja rumah tangga di luar negeri, melalui BNP2TKI harus dipastikan bahwa perekrutan, persiapan, dan perlindungan selama mereka bekerja harus benar-benar dilakukan secara maksimal,” lanjut Neng Niek.

Kata Neng Niek, bagi para keluarga TKI, mereka adalah pahlawan yang membawa perubahan dari sisi ekonomi, selain itu mereka juga pahlawan devisa untuk Negaranya. Sayangnya, sampai hari ini mereka belum mendapatkan apreasiasi yang setimpal atas sematan gelar kepahlawanannya, bahkan sebaliknya, perlakuan tidak adil dan diskriminatif masih banyak dialami oleh kaum perempuan, khususnya para perempuan yang menjadi TKI. Menurutnya, masih banyak dari mereka yang belum mendapatkan hak yang utuh sebagai manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO