KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Idul Adha 1443 H telah tiba. Ada yang unik saat para santri, ustaz, ustazah, dan wali santri Masjid Al Mubarok Lingkungan Trate, Desa Pagu, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, saat menyambut hari raya umat Islam itu.
Mereka melakukan pawai obor yang dimulai dari masjid setempat dan berkelliling kampung sejauh 1 km pada Sabtu (9/7/2022) malam. Sambil terus mengumandangkan takbir, para santri dan ustaz berjalan keliling kampung sebagai bentuk rasa syukur menyambut datangnya hari raya Idul Adha.
Baca Juga: Setubuhi Anak Kandung Sendiri, Pria di Kediri Ditangkap Polisi
Salah satu peserta takbir, Aufa Hilda Billah, mengaku sangat senang mengikuti pawai obor. Karena bisa memeriahkan hari raya idul adha bersama teman-temannya.
"Sangat senang mengikuti pawai obor keliling kampung ini. Meski agak jauh namun karena demi syiar agama, ia dan teman-teman tetap semangat," ujarnya.
Panitia pawai obor, Joko Riyanto, mengatakan bahwa selain untuk menyambut hari raya Idul Adha, kegiatan ini juga untuk melestarikan warisan budaya islami. Ia menambahkan, dengan momentum hari raya kurban ini, PMK yang tengah melanda diharapkan segera hilang.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
"Jadi ini untuk menyambut hari raya Idul Adha, juga untuk melestarikan warisan budaya islami, yang mulai terkikis oleh zaman modern," kata Joko.
"Semoga dengan hari Raya Idul Adha ini, penyakit PMK yang saat ini tengah mewabah, segara hilang," imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, juga mendatangi takbir keliling yang diikuti santri Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) di Desa Turus, Kecamatan Gurah, di hari yang sama. Ratusan santri TPQ ikut meramaikan acara takbir keliling dan mereka tetap menggunakan obor atau biasa disebut oncor sebagai penerangan.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
"Alhamdulilah hari ini kita bisa ikuti takbir keliling untuk merayakan Idul Adha, ini menarik karena banyak banget yang ikut dan membawa oncor," kata Dhito.
Sebelum takbir keliling dimulai, untuk menyemangati para santri yang masih usia anak sekolah, bupati membagi-bagikan hadiah peralatan sekolah. Ia pun memberi beberapa pertanyaan kepada mereka, mulai dari bacaan ayat kursi, rukun Islam, sampai pengetahuan umum.
"Coba saya tanya ada nggak yang hafal ayat kursi," ucapnya.
Baca Juga: OTK Penantang Duel Kabag Ops Polres Kediri Kota Diamankan, Ternyata Menderita Gangguan Jiwa
Dari beberapa anak yang mengangkat tangan, Mas Dhito menunjuk seorang bocah yang berada di depannya. Khoirul, nama bocah itu dengan dipegang pundaknya oleh Mas Dhito membaca ayat kursi dengan lancar.
"Hebat," puji bupati sembari mengacungkan jempol.
Setelah membagi-bagikan hadiah, ia lantas memberangkatkan takbir keliling. Tak hanya santri TPQ yang masih anak-anak, takbir keliling itu juga diikuti kalangan remaja sampai orang tua.
Baca Juga: Kejari Kabupaten Kediri, Kenalkan Program Sareng Jaga Desa
Bupati merasa bangga melihat semangat masyarakat dan anak-anak di Kabupaten Kediri. Rombongan peserta takbir berkeliling kampung dan terus menyerukan takbir, serta meramaikan acara tersebut, para remaja pun mengikuti dari belakang menggunakan truk miniatur untuk mengangkut sound.
Kepala Desa Turus, Budi Santoso, menyebut takbir keliling dilakukan sebagai agenda rutin tahunan untuk merayakan lebaran Idul Adha. Peserta takbir keliling masyarakat dan santri TPQ yang ada di Desa Turus.
"Ada sekitar 700-an yang ikut takbiran, untuk santri TPQ berasal dari enam masjid dan mushola di Desa Turus," ucapnya. (uji/mar).
Baca Juga: Desak Ketua LMDH Budi Daya Satak Mundur, Kantor Perhutani Kediri Didemo Warga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News