JEMBER, BANGSAONLINE.com - Hasil evaluasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) VII, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jember menyebut ada degradasi peringkat cabang olahraga (cabor).
Baca Juga: Dorong Porprov VII Jatim 2022 di Jember Gegap Gempita, Bupati Hendy Kerahkan Semua Kekuatan
Ketua KONI Jember Sutikno sudah memulai ancang-ancang pada porprov selanjutnya. Pihaknya mengungkapkan bahwa harapan ke depan, prestasi olahraga di Jember secara bertahap akan meningkat.
"Jadi ke depan bagaimana KONI di era saya, dan mungkin nanti selanjutnya, prestasinya step by step, tapi bisa di posisi lebih tinggi target kita," ujarnya.
Ia menyebut akan mengevaluasi dan kembali menyusun peringkat cabor unggulan secara obyektif. Sehingga pihaknya dapat kembali bekerja mempersiapkan secara optimal kepada cabor sesuai tingkat prestasi yang mereka peroleh.
Baca Juga: Porprov Jatim: Gunakan Pemain Ilegal Saat Melawan Jember, Kota Malang Disanksi Kalah 0-3
"Kita evaluasi hasil dari kerja kita kemarin. Kemarin cabor unggulan sebelum kita tanding, muncul 10. Besok komposisinya itu sudah berubah, sudah terdegradasi. Dengan degradasi yang betul-betul fair cara penilaiannya," terangnya.
Hal tersebut ia akui telah disampaikannya dalam rapat internal KONI Jember untuk melakukan penilaian dan membuat urutan prestasi cabor.
"Di rapat awal pengurusan sudah saya sampaikan, hasil porprov kemarin saya suruh mapping 1 sampai 36. Peringkat 1 sampai 10 dulu. Terus 11 sampai 36. Itu nanti yang keluar untuk grade cabor unggulan yang tahun depan. Dengan hasil prestasi, dengan total nilai berapa yang ia setorkan. Itu berlaku di setiap tahun," paparnya.
Sutikno membagi kelompok grade dalam ranking cabor tersebut, sehingga muncul skala prioritas di dalam daftar tersebut.
"Jadi cabor yang sudah (diurut) sesuai peringkatnya, kita harapkan sesuai peringkat (saat dipertandingkan). Cabor 1 sampai dengan 10, itu termasuk cabor unggulan baru. 11 sampai 26, cabor supporting," ungkapnya.
Hal itu ia akui berkaitan dengan pemberangkatan cabor di porprov mendatang. Tentunya yang menjadi prioritas untuk dipertandingkan ialah cabor yang dinilai mampu membawa pulang prestasi.
"Tentunya kita harapkan dapat peluang medali semua. Tapi nanti andaikata masih muncul cabor yang peluang medalinya tidak ada, katakanlah, tetap kita kasih sebuah dana untuk pembinaan, sesuai nanti ada dana seberapa besar untuk mengkaver ini. Kalo terpaksa nanti tidak ada dana untuk memberangkatkan semua, mungkin cabor (yang terdegradasi peringkatnya) tidak kita berangkatkan. Supaya ada rasa keadilan. Rasa sisi ekonomis juga ada," paparnya.
Menurut Sutikno, sistem tersebut akan dapat dijadikan pemantik bagi para cabor dalam meningkatkan prestasi.
"Jumlah cabor yang dibina tetap, semua dibina. Tapi yang dipertandingkan, kalo memang dana tidak mengkaver untuk semuanya, terpaksa harus terdegradasi. Supaya jadi cambuk bagi semua cabor," pungkasnya. (yud/bil/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News