JEMBER, BANGSAONLINE.com - Berbagai macam pertandingan atau cabang olahraga (cabor) pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) VII, banyak yang sudah dipertandingkan. Bahkan, saat ini ada cabor yang sudah melangsungkan babak penyisihan, terhitung genap seminggu sejak pekan lalu.
Bupati Jember Hendy Siswanto membahas mengenai kerumunan yang tersedot pada setiap laga cabor sepak bola. Ia menyebut bahwa ruang kosong masih banyak di setiap sudut Stadion Notohadinegoro.
Baca Juga: Polsek Prajurit Kulon Ikuti Peluncuran Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan
"Kemampuan stadion kita ini 20 ribu (orang). Sedangkan official yang akan datang itu, kalo datang semua, 7500-an. Jadi, space-nya banyak. Justru saya takut kosong. Takut sedikit yang datang," ujarnya.
Meresahkan hal tersebut, Bupati Hendy lantas menggunakan otoritasnya untuk melakukan instruksi ke beberapa pihak, agar sebagai tuan rumah Porprov Jatim, nuansa di Jember harus betul-betul semarak dan memiliki daya gebyar tinggi.
"Makanya seperti bola kemarin, saya terus terang saja mengerahkan semua kekuatan. Saya perintahkan langsung ke sekolah-sekolah, (seperti) sekolah (tingkatan) SD, SMP, orang tua harus ikut. Dan di puskesmas, seluruh puskesmas desa, saya instruksi, suruh datang," imbuhnya.
Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Luncurkan Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan di Sidoarjo
Ia justru mengharapkan keramaian demi menciptakan suasana pesta di ajang olahraga se-Jatim itu. Hendy mengaku tidak ada batasan bagi masyarakatnya maupun pihak-pihak di luar Jember yang turut memeriahkan porprov kali ini.
"UMKM kami bergerak. Saya senang sepanjang jalan itu jadi crowded. Gak apa-apa lah crowded. Kapan lagi crowded? Ya, mungkin temen-temen kalau seandainya gak ada tempat naik ke atas pun juga gak apa-apa, di luar pasti rame, makan-makan. Kami tidak membatasi itu, sengaja kami lepas. Dan kami masih yakin insyaalloh cukup," tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika isi stadion tidak sampai penuh, menurutnya malah tidak bagus, tidak menunjukkan keseruan yang utuh.
Baca Juga: 2 Rider ISSI Kota Batu Dominasi Kejuaraan Balap Sepeda Indonesia Downhill Seri 3 2024
"Kalo di JSG (Jember Sport Garden) saya yakin aman. Karena kapasitasnya 20 ribu lebih. Saya berharap ini semakin banyak. Makanya masukin aja semuanya, masukin. Kalo cuma sebelah rame, sebelah kosong, nggak bagus. Harus isi semua. Dan itu nanti jadi gegap gempita," jelasnya penuh semangat.
Kendati demikian, ia menerangkan bahwa keamanan tetap menjadi hal utama. Pihak kepolisian setempat tentu turut serta dalam suksesnya agenda, utamanya pada sisi keamanan. Ia mengabarkan jika Polres Jember telah menerjunkan ratusan personelnya.
"Memang pengamanan itu nomor satu. Jadi kita memang di hari pertama, menjadi bekal pengalaman. Polres, dalam hal ini sudah melibatkan 190 polisi, untuk bola saja." ungkapnya.
Baca Juga: Pengurus KONI Gresik Keluhkan Minimnya Anggaran dan Fasilitas
Tidak hanya itu, menurutnya kericuhan yang sempat terjadi di laga awal tanggal 17 Juni kemarin, dapat menjadi catatan evaluasi bagi Jember selaku tuan rumah.
"Dan itu pengamanan bukan hanya saat bertanding. Dan saat setelah bertanding pun itu, sangat berisiko. Terutama pengamanan terhadap tim dari luar Jember. Dan itu kita harus bisa mengamankan betul di situ. Dan ini, menjadi antisipasi kita, koreksi kita, sekaligus." katanya.
Hendy juga meminta pada pihak- pihak terkait yang selalu memantau dengan teliti pertandingan, untuk secara responsif, cepat tanggap, apabila memang perlu untuk meningkatkan keamanan.
Baca Juga: Purnawirawan TNI-Polri Deklarasi Dukung Khofifah Menang Pilgub Jatim di Gedung Juang Surabaya
"Kami juga berharap yang dari KONI Jember dan Dispora Jember. Kalau sekiranya nanti di lapangan itu perlu ditambah, tingkatkan lagi dengan TNI. Ini perlu dilipatgandakan setelah bubar. Kalo mainnya menurut saya, aman-aman. Tapi bubarnya ini, kan sangat berisiko tinggi kalo memang dicegat di jalan. Repot nanti." pesannya.
Pihaknya mewanti-wanti agar tidak luput dalam pengamanan, termasuk untuk pemain atau tim dari luar Jember.
"Termasuk tim pemain yang bukan Jember, juga perlu diantisipasi. Jangan sampai karena bukan Jember, dibiarkan. Jangan terjadi seperti itu," pungkasnya. (yud/bil/ari)
Baca Juga: Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Ngawi Gelar Sosialisasi Netralitas ASN, TNI dan Polri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News