KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kota Kediri telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) 97,72 persen. Atas capaian tersebut, Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, menerima penghargaan berupa sertifikat UHC dari BPJS Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Deputi Direksi BPJS Wilayah Jawa Timur, I Made Puja Yasa, menyerahkan penghargaan itu dalam acara Diseminasi Program UHC Tingkat Kelurahan. Kegiatan berlangsung di Gedung Kelurahan Semampir, Rabu (20/7/2022).
Baca Juga: Setubuhi Anak Kandung Sendiri, Pria di Kediri Ditangkap Polisi
"Kesehatan ini tanggung jawab dari pemerintah. Alhamdulillah, dari tahun ke tahun Pemkot Kediri sangat fokus terhadap layanan kesehatan. Kita hanya ingin menjamin kesehatan seluruh masyarakat Kota Kediri ini beres," kata Abu.
Ia meminta agar seluruh masyarakat di Kota Kediri yang datang ke fasilitas kesehatan mendapat pelayanan yang baik, tidak membedakan antara pasien umum dan pasien BPJS. Menurut dia, Pemkot Kediri telah berupaya agar kesehatan warganya terjamin.
Pada 2022, pihaknya mengalokasikan anggaran hingga Rp37 miliar untuk BPJS, lebih besar dari tahun sebelumnya, yakni Rp35 miliar. BPJS kini juga telah meningkatkan layanan, yakni apabila masyarakat lupa membawa kartu BPJS bisa menunjukkan KTP untuk berobat.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
"Hampir semua masyarakat sudah terjamin kesehatannya. Sekarang tugasnya pak lurah dan bu lurah untuk mencari 2,28 yang belum ber-BPJS. Kalau mampu, suruh daftar BPJS, kalau yang tidak mampu kita jamin. Kita upayakan supaya Kota Kediri bisa 100 persen," ucap wali Kota.
Abu berharap kerja sama Pemkot Kediri dan BPJS berjalan dengan baik. BPJS juga bisa terus memberikan edukasi kepada masyarakat di Kota Tahu, sehingga kewaspadaan terhadap kesehatan semakin tinggi, setidaknya usia harapan hidup di Kota Kediri bisa meningkat.
"Tidak perlu takut lagi ketika sakit datang ke fasilitas kesehatan. Sebaran puskesmas kita juga bagus kita punya 9 puskesmas yang akan terus kita upgrade. Kami, Pemkot Kediri, tidak meminta sakit, tapi kami sedia payung sebelum hujan," tuturnya.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Pada kesempatan ini, Wali Kota Kediri memberikan penghargaan kepada tiga kelurahan yang telah mencapai cakupan UHC tertinggi, Balowerti, Pesantren, dan Tamanan. Abu juga menyerahkan secara simbolis kartu BPJS kepada masyarakat di Kelurahan Semampir, yakni, Suhartini, Muji Astutik, dan M. Rafi Alfarizky.
Sementara itu, Deputi Direksi BPJS Wilayah Jawa Timur, I Made Puja Yasa, menjelaskan UHC adalah jumlah penduduk yang terdaftar minimal 95 persen. Di Kota Kediri sendiri sudah lebih dari 95 persen. Bahkan di atas angka Nasional yang masih 87 persen.
Saat ini apabila UHC sudah lebih dari 95 persen, didaftarkan oleh pemerintah daerah dan pemerintah daerah sudah mengalokasikan anggaran, maka kartu sudah langsung aktif. Tapi untuk peserta mandiri menunggu 14 hari.
Baca Juga: OTK Penantang Duel Kabag Ops Polres Kediri Kota Diamankan, Ternyata Menderita Gangguan Jiwa
"Kami mengapresiasi pak wali yang sangat peduli terhadap masyarakatnya. Komitmen untuk memberikan akses pelayanan kesehatan terhadap masyarakat luar biasa. Saya apresiasi dan terima kasih telah berkoordinasi memastikan validasi data di Kota Kediri," kata Made
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, Fauzan Adima; Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kediri, Hernina Agustin; lurah se-Kota Kediri, kepala rumah sakit dan klinik yang bekerjasama dengan BPJS, kepala puskesmas se-Kota Kediri, dan tamu undangan lainnya. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News