PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Direktur Jenderal SMA Kemendikbud Ristek, Winner Jihad Akbar, bersama rombongan melakukan kunjungan ke SMPN 1 Beji dan SDN Gununggangsir Beji, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Selasa (26/07).
Kedatangan rombongan tersebut dalam rangka meninjau implementasi kurikulum merdeka yang sudah diterapkan oleh satuan pendidikan dalam proses belajar mengajar.
Baca Juga: Kepala Kemenag Lamongan Buka Bimtek Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka
Rombongan ditemui oleh Plh Bupati Pasuruan KH Mujib Imron, kepala dinas pendidikan, anggota komisi IV, serta beberapa dewan guru. Mereka melakukan rapat bersama untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan kurikulum baru.
Dipilihnya SDN Gununggangsir I lantaran satuan pendidikan dasar tersebut sudah menerapkan kurikulum baru secara mandiri.
Diketahui, kurikulum merdeka tidak dilaksanakan secara serentak dan massif. Hal ini sesuai kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang memberikan keleluasaan satuan pendidikan dalam mengimplementasikan kurikulum.
Baca Juga: HUT ke-79, Kodim 0819 Pasuruan Gelar Lomba PBB Piala Panglima TNI Tingkat Pelajar se-Pasuruan Raya
"Kita menyarankan sekolah yang siap saja untuk menerapkan kurikulum merdeka. Untuk yang belum siap, mereka bebas memilih mau pakai kurikulum merdeka, kurikulum 13, atau kurikulum darurat," jelas Winner Jihad Akbar.
Ia mengungkapkan, secara nasional, satuan pendidikan yang sudah menggunakan kurikulum merdeka sebanyak 143.265 lembaga, tingkat provinsi 1.407 lembaga. Sementara di Kabupaten Pasuruan ada 785 sekolah (mulai PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK, serta PKBM).
Anggota Komisi VI DPRD Kabupaten Pasuruan Abdul Rouf yang ikut mendampingi kunjungan Dirjen SMA Kemendikbud Ristek mengaku sangat mendukung dengan diberlakukannya kurikulum merdeka tersebut. Sebab, dapat meningkatkan kreativitas siswa.
Baca Juga: PGRI Kabupaten Malang Gelar Workshop Transformasi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka
"Kami sangat mendukung sekali karena kurikulum merdeka ini. Harapannya, semua lembaga pendidkan di Kabupaten Pasuruan bisa menerapkannya," jelasnya. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News