MALANG,BANGSAONLINE.com - PGRI Kabupaten Malang menggelar kegiatan Workshop dengan tema Transformasi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka dalam rangka Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2024.
Workshop tersebut berlangsung di Gedung PGRI Kabupaten Malang, Kecamatan Pakisaji pada Rabu (7/8/2024).
Baca Juga: Komitmen Pj Gubernur Jatim di Hari Aksara Internasional dan Hari Guru Nasional 2024
Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi, M.M saat pembukaan acara menyampaikan Selamat dan Sukses kepada keluarga besar PGRI Kabupaten Malang yang telah memprakarsai kegiatan Workshop dengan tema Transformasi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.
"Kegiatan ini mampu menjadi ruang belajar yang strategis bagi Bapak dan Ibu sekalian dalam rangka meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan di Kabupaten Malang melalui langkah transformasi yang komprehensif," kata Bupati Malang.
Bupati Malang menjelaskan, bahwa kurikulum dan pendidikan merupakan dua hal yang tidak dapat terpisahkan. Di mana pendidikan yang baik akan diawali dari sebuah kurikulum yang baik pula.
Baca Juga: Kepala Dindik Jatim Terima Audiensi Pengurus PGRI
Dalam hal ini kurikulum berperan secara signifikan dalam proses kemajuan sebuah pendidikan.
“Tanpa adanya kurikulum yang tepat, para peserta didik tidak akan memperoleh target pembelajaran yang sesuai. Oleh karena itu, perubahan kurikulum senantiasa disesuaikan dengan kebutuhan pelajar di setiap zamannya” ucapnya.
Baca Juga: Kepala Kemenag Lamongan Buka Bimtek Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka
Di sisi lain, guna menciptakan lompatan besar dalam pendidikan di Indonesia, Pemerintah senantiasa berupaya untuk memastikan setiap anak memiliki akses yang sama ke arah pendidikan berkualitas, dengan fokus pada inovasi kurikulum, pemberdayaan guru, serta penerapan teknologi di kelas.
“Dalam konteks ini, Merdeka Belajar sebagai paradigma pembelajaran yang berorientasi pada murid, diharapkan dapat menjadi metode yang tepat dalam melihat esensi transformasi pembelajaran. Melalui kurikulum ini, sekolah dan guru dapat benar-benar fokus untuk mendorong pembelajaran di kelas sesuai tingkat kompetensi siswa," jelas Bupati Malang.
Sebagaimana tujuan Merdeka Belajar, yaitu agar setiap murid dapat mengembangkan karakter dan kompetensi yang esensial untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat dan mampu berkontribusi pada masyarakat yang modern, demokratis, dan majemuk.
Baca Juga: Hardiknas 2024, Pj Gubernur Jatim: Penerapan Merdeka Belajar Hasilkan Prestasi Gemilang
"Maka dari itu, Bapak dan Ibu Guru sekalian harus memastikan agar satuan pendidikan dapat menjadi lingkungan belajar yang aman, menyenangkan, sekaligus menantang untuk menstimulasi para peserta didik dalam mengembangkan kompetensi dan karakternya, yang meliputi nalar kritis, kreativitas, literasi, numerasi, akhlak mulia, kebhinekaan global, maupun semangat gotong royong," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Malang Drs. Dwi Sucipto, SH, M.Pd mengatakan kegiatan Workshop Transformasi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdekaa ini diikuti oleh guru TK/Paud, Guru SD, SMP dan SMA
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan profesionalisme. Jadi mulai dari pengetahuannya, keterampilan, guru ini benar-benar bisa tampil di hadapan anak di kurikulum merdeka ini betul-betul professional” terang Dwi
Baca Juga: Benarkah Kurikulum Merdeka akan Digantikan oleh Kurikulum Nasional? Simak Penjelasan Kemendikbud
Karena dalam Kurikulum merdeka ini menurutnya, perbedaan yang menonjol adalah merdeka belajar dan merdeka mengajar, jadi sangat menghormati perbedaan masing-masing individu. (dad/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News