Tingkatkan Pendidikan Aqliyah dan Khuluqiyah, SDN 1 Bulusari Adakan Ponpes Kilat

Tingkatkan Pendidikan Aqliyah dan Khuluqiyah, SDN 1 Bulusari Adakan Ponpes Kilat Suasana sholat berjemaah di SDN 1 Bulusari saat kegiatan pesantren kilat.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Untuk menambah pengetahuan pendidikan keagamaan serta memumbuhkan kepekaan sosial para anak didik selama bulan suci Ramadhan, Gempol, Kabupaten Pasuruan, menggelar pondok pesantren kilat.

Kegiatan tersebut diikuti semua murid dengan bimbingan masing-masing wali kelas.

Baca Juga: Kandidat Magister Administrasi Publik Unisma Lakukan Pengabdian di Desa Karangasem Pasuruan

Selama pondok pesantren kilat, siswa-siswi juga diajak berkegiatan sosial berupa pembagian takjil untuk  masyarakat sekitar, sholat magrib dan isyak berjemaah, dan dilanjutkan sholat tarawih berjamaah dan diakhiri pendalaman materi keagamaan oleh guru pembimbing.

Kepala SDN I Bulusari, Abdul Rohman, menjelaskan pondok pesantren kilat ini merupakan evaluasi kegiatan belajar mengajar dalam bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk siswa dan oleh siswa untuk guru untuk mengekspresikan kesan konstruksif selama bulan suci Ramadhan.

"Dengan adanya refleksi, akan diperoleh informasi positif tentang bagaimana guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, serta menjadi bahan sejauh mana hasil belajar tercapai," jelasnya.

Baca Juga: HUT ke-79, Kodim 0819 Pasuruan Gelar Lomba PBB Piala Panglima TNI Tingkat Pelajar se-Pasuruan Raya

Menurutnya, refleksi ini dapat digunakan untuk meninjau kelas sehingga mendapatkan gambaran kondisi dari sebuah kelas.

"Hal ini membuat potensi setiap individu dan sebuah grup bisa lebih terlihat. Refleksi adalah kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kegiatan evaluasi yang berlanjut dan berjenjang. Khusus bagi siswa, kegiatan refleksi bisa berguna untuk menyalurkan ungkapan dari proses pembelajaran yang berlangsung dan dilakukan," kata Abdul Rohman.

Dalam kegiatan tersebut, pihak sekolah melibatkan semua unsur yang ada di lingkungan sekolah, mulai dari komite sekolah, tokoh masyarakat, perwakilan wali murid, serta tokoh agama. Tujuannya, agar kegiatan tahunan ini mendapat saran dan masukan terkait perbaikan proses pendidikan

Baca Juga: Sinergitas Pendidikan Non-Formal, MUI Kabupaten Pasuruan Gelar Lokakarya

"Meski waktu kegiatan pondok pensantren ini tergolong singkat, tapi ini pembalajaran yang komplet. Yakni perpaduan antara pendidikan aqliyah (motorik) dan pendidikan khuluqiyah (budi pekerti) bagi semua siswa. Dan,  kami yakin tidak semua lembaga pendidikan SD melaksanakan seperti ini," ujar Ketua Komite Ah Habibi. (bib/par/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO