KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Selama ini HUT RI itu identik dengan 17 Agustus. Namun, dalam musyawarah yang digelar beberapa komunitas di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri (Rumah Masa Kecil Presiden Soekarno), Senin (1/8/2022) malam, disepakati bahwa Hari Jadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah 18 Agustus.
Ketua Harian Persada Soekarno, Kushartono, memastikan hal tersebut. Ia menyebut, di Situs Ndalem Pojok (tempat berkumpulnya sejumlah komunitas) setuju jika tanggal tersebut sebagai Hari Jadi NKRI dan itu merupakan wujud kecintaan terhadap negara.
Baca Juga: Ini Hasil Pertemuan Warga yang Tuntut Garap Lahan Perhutani dengan LMDH Budi Daya Satak Kediri
"Harapan kami dengan ditetapkan atau disyukurinya Hari Jadi NKRI, maka NKRI ini akan semakin kuat, NKRI akan abadi. Kita sama maklum di dalam era modern, era dunia yang makin mengglobal di segala aspek ini rentan mereduksi persatuan dan kesatuan nasisonal," ujarnya saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Selasa (2/8/2022).
Setidaknya sudah lima tahun ini, pihaknya bersama elemen masyarakat lintas agama serta berbagai komunitas selalu menggelar doa bersama dan upacara sebanyak dua kali saat Agustus, yakni pada tanggal 17 dalam rangka Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan 18 sebagai berdirinya NKRI.
"Jadi, alasan terpenting mengapa Hari Jadi NKRI harus dimunculkan, karena kaitannya dengan rasa syukur kepada Tuhan YME. Sebagai bangsa yang beriman dan percaya kepada Tuhan masalah syukur ini sangat prinsip," pungkasnya (uji/mar)
Baca Juga: Yayat Cadarajat Dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri yang Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News