GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Gresik mengumpulkan 210 BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) untuk dilakukan pembinaan, di Ruang Mandala Bakti Praja Kantor Bupati Gresik Senin (27/4). Pertemuan bertajuk "Pembinaan Pengurus Badan Usaha Milik Desa" tersebut dibuka langsung oleh Wabup, Moch Qosim.
Kegiatan itu juga dihadiri oleh Kepala Bapemas Pemkab Gresik, Agus Budiono, Kepala Biro CSR PT Semen Indonesia, Hari Kurniawan dan Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik, Tri Ari Prabowo, SE, M.Si.
Kepala Bapemas Pemkab Gresik, Agus Budiono mengatakan, pembinaan 210 BUMDes tersebut dilakukan semata untuk meningkatkan peran BUMDes di desa. Berbagai unit usaha dikelola oleh 210 BUMDes yang terdaftar di Bapemas Kabupaten Gresik.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
"Mereka mengelola unit usaha simpan pinjam, rental, pengadaan sarana produksi serta obat-obatan pertanian dan beberapa di antaranya bergerak di sektor riil," kata Agus.
Menurut dia, para BUMDes tersebut diberikan pembinaan soal teknis pengelolaan dan manajemen seperti masalah permodalan, dengan menghadirkan Biro Corporate Social Responbility (CSR) PT Semen Indonesia.
"Dengan pertemuan ini kami berharap BUMN terbesar di Indonesia ini bisa memberikan kontribusi terkait permodalan. Tentunya dengan suku bunga yang sangat ringan, agar BUMDes bisa lebih berperan untuk kesejahteraan rakyat," harapnya.
Sementara Wabup, Moch Qosim menyampaikan terima kasih kepada para pengurus BUMDes yang telah ikut meningkatkan kualitas perekonomian di desa. Qosim menyebutkan tingkat peredaran uang di Kabupaten Gresik beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan yang pesat. Kalau sebelumnya hanya sekitar 20-24 triliun rupiah, kini meningkat menjadi 56-58 triliun rupiah. "BUMDes adalah orang yang berjasa menggerakkan ini semua, kata Qosim.
Qosim berharap para pengurus BUMDes bisa berkontribusi lebih kepada masyarakat di desanya masing-masing. "Kendati honor anda tidak terlalu besar bahkan gratisan, namun peran anda semua ini harus bisa menjadi pembeda. Tentunya ada peningkatan kesejahteraan dibanding desa yang tidak punya BUMDes," pungkasnya.(hud/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News