BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Bojonegoro, menggelar Sosialisasi Satuan Pendidikan Ramah Anak di Pondok Pesantren. Acara tersebut berlangsung di Pendopo Pemkab setempat itu dihadiri Bupati Anna Mu'awanah, Rabu (10/8/22).
Bupati Anna, menyebut ada tiga poin penting, yakni soal pengelolaan sampah, penataan ruang terbuka hijau dan konsep pengadaan studio mini di ponpes sebagai sarana media belajar Kitab Kuning secara live streaming.
Baca Juga: Pesantren Jatidiri Bangsa Kediri Telah Dibuka, Telan Biaya Pembangunan Rp2 Miliar Tanpa Proposal
"Pondok pesantren dari masa ke masa sangat berbeda. Mulai dari tradisional hingga saat ini banyak pondok modern yang tidak hanya mempelajari agama, tapi juga ilmu umum. Maka tantangan pondok pesantren sekarang juga berbeda," tuturnya.
Pemkab Bojonegoro ke depan akan turut andil mendorong pendidikan pondok pesantren yang ramah anak dan ramah lingkungan.
Ia juga mengimbau, agar masing-masing ponpes menyiapkan pembangunan ruang terbuka hijau. Sebab, pembinaan moral dan tempat bermain yang asri di pondok sebagai refleksi dan motivasi untuk belajar.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
"Kami juga ingin memasukkan dana abadi pendidikan pondok pesantren untuk dimasukkan dalam perda dana abadi yang saat ini sudah pada tahap penggodokan. Selain itu, tantangan pondok saat ini terkait teknologi," ujarnya.
Bupati Anna meminta Diskominfo untuk mencoba menyusun konsep mini studio yang mengajarkan Kitab Kuning secara online sebagai percontohan bupati meminta 10 ponpes diadakan studio dengan anggaran P-ABPD Bojonegoro.
"Mari kita off class dalam live streaming untuk mini studio," tambahnya.(nur/rif)
Baca Juga: Catut Alumni Ponpes, Praktik Dugaan Dukungan Palsu untuk Paslon Pilkada Sampang Tuai Reaksi Majelis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News